Hadapi MEA Kemenperin Gunakan Strategi Ganda

- Reporter

Minggu, 5 Juli 2015 - 22:53

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan

Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan "selfie" bersama pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah usai memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan dan Seminar Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tema “Spirit Wirausaha Menuju Pelajar Berjaya” yang digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan "selfie" bersama pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah usai memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan dan Seminar Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tema “Spirit Wirausaha Menuju Pelajar Berjaya” yang digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).
Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan “selfie” bersama pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah usai memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan dan Seminar Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tema “Spirit Wirausaha Menuju Pelajar Berjaya” yang digelar oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Zonalinenews-JAKARTA, Masyarakat Ekonomi Asean yang akan mulai berlaku akhir 2015 menuntut daya saing yang kuat dari negara-negara di kawasan tersebut. Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian mengusung dua strategi yaitu ofensif dan defensif untuk memenangi persaingan.

Strategi ofensif dilakukan dengan membangun pusat pendidikan dan pelatihan industri. Implementasi yang dilakukan berkaitan dengan penguatan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) antara lain  Pemberian insentif bagi IKM melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan.

“Selain itu, kita juga fokus pada penumbuhan wirausaha industri melalui pelatihan wirausaha baru dan bantuan start up capital,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kewirausahaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Seminar Nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan tema “Spirit Wirausaha Menuju Pelajar Berjaya” di Jakarta, Sabtu 4 Juli 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk strategi defensif, dilakukan dengan konsentrasi pada penyusunan Standar Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur. Saat ini sudah tersusun 50 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor industri serta 25 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Secara progresif diupayakan penambahan 15 SKKNI dan 10 LSP sektor industri setiap tahunnya, diutamakan bidang industri prioritas.

INDUSTRI KECIL MENENGAH

Menperin juga menekankan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang termasuk dalam program ofensif. Antara lain dilakukan dengan memberi fasilitas akses permodalan bagi IKM melalui Kredit Usaha Rakyat, Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), Modal Ventura dan Corporate Service of Responsibility (CSR).

Menurut data BPS, hingga tahun 2013, jumlah unit usaha IKM mencapai 3,4 juta unit dan menyerap 9,7 juta orang tenaga kerja. Angka itu bakal ditingkatkan lagi melalui percepatan pertumbuhan wira usaha.

Akselerasi itu menyasar penumbuhan wirausaha industri di daerah tertinggal dan daerah potensial, program Beasiswa

Penumbuhan Wirausaha Industri yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan.

Menperin juga menegaskan optimismenya terkait kinerja industri tahun ini. Ini merujuk pertumbuhan Industri non migas pada triwulan I tahun 2015 sebesar 5,21persen yang  lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yaitu sebesar 4,71persen.

Sementara, ekspor produk industri hingga Februari tahun 2015 sebesar USD 17,57 miliar yang memberi kontribusi sebesar 69,16% dari total ekspor nasional yang sebesar  USD 25,41 miliar. Sedangkan impor produk industri s.d Februari tahun 2015 sebesar USD 18,65 miliar turun sebesar 7,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar USD 20,08 miliar.

Total investasi yang masuk pada triwulan I pada tahun 2015 mencapai US$ 20,32 juta. Angka realisasi tersebut menurut data BKPM merupakan tertinggi sejak lima tahun terakhir. (*tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Program Bangga Kencana Bukan Pemerintah Membatasi Hak Warga Untuk Memiliki Anak
Dukung UMKM Kaum Muda di Kota Kupang, Standard Chartered dan Plan Indonesia Gelar Business Meet Up Event
Pengembangan Jaringan Indosat di NTT Mengalami Peningkatan 3,7 Kali Lipat
Sebanyak 200 Warga Kurang Mampu di Kabupaten Flotim Dapat Bantuan Listrik Gratis Dari PLN NTT
KAI Commuter Terus Lakukan Inovasi Sistem Keamanan Bagi Penumpang
Melianus Atakay SST, MT Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1444 Hijriah
Polres Alor tetapkan SS sebagai Tersangka Kasus Penganiayaan Ketua DPRD Kabupaten Alor
Dilaporkan Dugaan Tindak Pidana Pencurian, Sekwan Alor Klarifikasi Pengambilan Mobil Dinas Sesuai Aturan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 15:24

Pilkada Kota Kupang, DPD NasDem Kota Kupang Tunggu Hasil Survei, Ada 5 Bakal Calon Wali Kota

Selasa, 16 April 2024 - 20:24

Target 30-45 Ribu KTP, Djainudin Lonek Yakin Lolos Pintu Independen di Pilkada Kota Kupang

Selasa, 16 April 2024 - 17:45

Usai Rakerwil Perdana, Forum Pemuda NTT Rencana Mendirikan Koperasi

Jumat, 5 April 2024 - 17:13

Pawai Kupang Bertakbir akan Dilaksanakan Selasa 9 April 2024

Sabtu, 30 Maret 2024 - 20:33

2 April 2024 Besok Arus Lalu Lintas di Jembatan Ditutup Sementara, Ini Alasannya

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:40

3 Terdakwa Kasus Korupsi Talud di Flotim Divonis 1 Tahun Penjara

Selasa, 26 Maret 2024 - 19:29

Massa Aksi Duduki Kantor Pengadilan Negeri Kupang

Selasa, 26 Maret 2024 - 19:17

PAM Pilkada 2024, Kodim 1604 Kupang Terjunkan Sebanyak 200 Personil

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi