ZONALINENEWS.COM, MENIA – Dana bantuan atau dana stimulan bencana badai siklon tropis 99s yang diperuntukan bagi korban badai tersebut sejak tahun lalu hingga kini masih belum jelas meski sebagian kecamatan telah di cairkan namun masih terdapat beberapa kecamatan yang belum rampung diantaranya kecamatan hawu mehara bahkan kecamatan sabu barat hingga kini belum dicairkan sama sekali.
Atas carut marut pencairan dana tersebut sejumlah tokoh masyarakat menilai pemda sabu raijua tidak cekatan bahkan dinilai tidak mampu sehingga membiarkan masyarakat korban menunggu untuk sebuah hal yang tidak pasti apalagi saat ini sabu raijua telah memasuki musim penghujan dan masih banyak rumah warga belum diperbaiki akibat kurang mampu.
Salah satu tokoh masyarakat di kecamatan sabu barat Domi Dira Tome kepada media ini mengaku telah berulang kali menghubungi kepala pelaksana badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) sabu raijua Javit Ndu Ufi namun ia mendapatkan jawaban yang tak pasti dan terakhir menurut Domi saat ia kembali pertanyakan Javid menjawab bahwa belum dicairkan untuk kecamatan sabu barat karena masih harus selesaikan kecamatan yang belum rampung dicairkan serta Bank BRI unit sabu raijua kehabisan uang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Soal dana seroja yang pencairannya tidak jelas ada apa yang mengganjal. Sebagai info bahwa minggu lalu saya pernah tanya di Ndu Ufi soal pencairan di kecamatan sabu barat dia jawab saya bahwa :
1. Masih mau selesaikan dikecamatan yang masih belum terbayar.
2. Kapal tidak masuk sehingga uang tidak terbawa dari kupang.
Dengan jawaban seperti itu malah saya bingung kenapa sepertinya uang tidak ada padahal menurut mereka juga kalau dana seroja masuk di rekekening virtual sehingga tidak bisa di utak atik.
Yang berikut kalau caranya seperti ini maka sepertinya sudah mengarah kepada mereka sudah deposito uang tersebut sehingga sulit di bayar” Tulis Domi melalui pesan WA ke media ini.
Sementara itu Tokoh masyarakat lainnya Ruben Kale Dipa juga ikut menyayangkan sikap pemda yang terkesan lamban dan tidak becus dalam menyalurkan uang bantuan tersebut serta mempertanyakan mengapa kecamatan sabu barat hingga saat ini belum ada satu desa pun yang di cairkan.
“Kenapa adik hanya sabu barat belum di cairkan sama sekali? Apa karena kita sering demo? Jadi kalau mereka masih mau main-main lebih baik kita demo ulang saja nanti kita umumkan di media sosial supaya spontanitas semua masyarakat ikut desak mereka pemda” Ujarnya.
Dia juga minta agar media jangan berhenti menyuarakan hal ini supaya pemda bisa buka mata melihat keluhan rakyat sebab kehadiran media sangat penting untuk menyalurkan aspirasi masyarakat meski tidak melalui para wakil rakyat yang duduk di parlemen serta mempertanyakan mengapa dan ada apa dengan Javit yang terlihat sangat tertutup dengan masyarakat jika ingin mempertanyakan terkait dana tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) sabu raijua Javit Ndu Ufi saat hendak di konfirmasi terkait berita ini melalui pesan whatsapp ternyata telah memblokir nomor media ini. (*Dedy)