
Zonalinenews-Kupang, Pemerintah Propinsi NTT lewat Gubernur NTT Jumat 11 September 2015 pukul 10.00 wita mengelar Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Propinsi NTT membahas persoalan Universitas PGRI NTT. Rapat Forkopinda yang ke -3 kalinya ini digelar di ruang rapat kantor Gubernur NTT.
Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno Usai rapat Forkopindo menjelaskan , rapat forkompinda sempat ditunda karena yang yang diundang adalah rektor PGRI Kupang, Samuel Haning, serta Ketua Yayasan PGRI NTT, Soleman Radja namum keduanya tidak hadir pada rapat tersebut, serta pihak –pihak yang berkepentingan tidak hadir sehingga rapat Forkopinda tidak menghasilkan keputusan apa-apa.
“Pada rapat Forkopinda ini, banyak pimpinan Forkopinda juga tidak hadir, seperti Kapolda NTT, diwakili oleh Dir Umum , Kajati diwakili , Danalud Diwakili, Dandrem diwakili, Danlamtamal juga diwakili, yang hadir di Forum tersebut hanya saya selaku ketua DPRD NTT, serta Gubernur NTT . Jadi rapat kali ini terkait dengan persoalan Universitas PGRI NTT tidak menemui keputusan sehingga Gebernur NTT, mengusulkan dibuat suatu tim terpadu, bersama Forkopinda NTT untuk ke Jakarta bertemu Kementrian Hukam dan Ham serta Kemetrian Riset dan teknologi terkait hasil keputusan Rapat Komisi X DPR RI bersama Kemetrian Dpetermun Hukum dan Ham serta Kemribtek terhadap persoalan Universitas PGRI NTT,”jelas Anwar Pua Geno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anwar Menyebutkan, karena permasalah Universitas PGRI NTT ini , telah dilanjuti atau di take over oleh Meristek dikti , serta telah melakukan rapat kerja antara Komisi X dpr RI maka, Komisi X DPR RI RI telah meminta kepada Kemenristek untuk mengambil langkah-langkah strategis terkait persoalan di Universitas PGRI NTT.
“ Jadi saat ini pihaknya menunggu hasil keputasan tersebut untuk ditindaklanjuti, jadi tim yang dibentuk juga bertujuan untuk menjemput hasil keputusan dari Menristek terkait persoalan yang terjadi di Universitas PGRI NTT. Jadi tim yang dibentuk dan yang akan ke jakarta ini untuk memastikan apa keputasan akhir dari kemrinstek terkait persoalan PGRI NTT,” Ujar Anwar.
Anwar menambahkan dalam rapat itu juga para unsur-unsur dari forkopindo menminta agar tim yang dibentuk dan yang kan ke Jakarta dalam waktu dekat ini segera menemuai Kemetrirn Hukum dan Ham serta Kemetrian Riset dan teknologi untuk mengetehui kejelasan keputusan persoalan PGRI NTT.
Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno ketika ditanya terkait hari ini (Jumat 11 September 2015 di Hotel Grand Mutiara Universitas PGRI NTT mengelar Wisuda bagi kurang lebih 600 wisudawan padahal persoalan Universtas PGRI NTT belum tuntas diselasiakan , Anwar menjelaskan untuk masalah ini dirinya tidak mengetahui. “ Coba tanya langsung saja ke Universitas terkait wisuda tersebut, dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk menjawab persoaln tersebut,”ungkapnya.
Sementara Itu Kepala Biro Kesra Propinsi NTT, Bartol Badar usai rapat Forkopinda menjelaskan, pada rapat forkompinda NTT Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyarankan untuk persoalan Universitas PGRI NTT, diambil solusi terbaik dari dampak persoalan ini sehingga Mahasiswa, serta masyarakat jangan jadi korban dan dirugikan terkait persoalan ini.
Menurutnya, pemerintah akan berupaya menyelesiakan persoalan ini dengan sebaiknya serta mengajak semua pihak yang bersitegang untuk duduk bersama dalam menyelasaikan persoalan Universitas PGRI, karena masalah Universitas PGRI menyangkut nasib banyak orang baik , Mahasiswa , Alumni dan orang Tua mahasiswa yang merupakan masyarakat, sehingga Pemerintah sudah tiga kali mengelar rapat Forkopinda untuk mencari solusi terkait persoalan universita PGRI NTT.(*tim)