ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jonas Salean berkomitmen untuk membenahi dan mengembalikan marwah Kota Kupang. Sebab, hingga saat ini masyarakat Kota Kupang belum merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya.
“Sebagai warga Kota Kupang, ini kesempatan saya yang terakhir untuk bisa maju bertarung di Pilkada Kota Kupang bulan November 2024 mendatang. Namun, jika saya dipercaya oleh masyarakat Kota Kupang untuk memimpin Kota ini, saya berniat untuk membenahi Kota Kupang yang lebih baik kedepannya,” kata Jonas Salean kepada wartawan ketika mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Kupang didampingi oleh pasangan Wakil Wali Kota Kupang Sukardan Aloysius di DPD Partai NasDem Kota Kupang, Sabtu 4 Mei 2024 pagi.
Menurut Mantan Wali Kota Kupang periode 2012 – 2017 itu, birokrasi di Kota Kupang saat ini sudah repot. Sebab, semua orang igin menjadi Wali Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Wartawan bisa jadi Wali Kota, Pengusaha juga bisa Wali Kota dan siapa saja bisa menjadi Wali Kota. Namun, untuk menata pemerintah itu butuh pengalaman birokrasi yang baik dan benar. Bukan butuh gagah – gagahan,” ungkap Jonas.
“Memang kita sangat berterima kasih kepada pak Jefri kerena sudah membangun taman – taman. Tapi itu bukan kebutuhan utama masyarakat Kota Kupang,” kata Ketua DPD II Partai Golkar Kota Kupang itu.
Ia menyebutkan, kebutuhan utama masyarakat Kota Kupang air bersih, pelayanan kesehatan dan peningkatan ekonomi.
“Saya sebagai pimpinan Komisi III DPRD Provinsi NTT selama lima tahun. Setiap APBD saya minta dari untuk saya lihat dan kita bedah. Yang saya lihat dana APBD Kota Kupang itu cukup kalau kita gunakan secara efektif sehingga tidak mengalami kesulitan,” ucap Jonas.
Menurutnya juga, kesejahteraan pegawai dan PTT di Kota Kupang saat ini masih menjadi persoalan yang sangat serius.
“Kesejahteraan bagi pegawai, PTT, tenaga kebersihan dan tenaga kesehatan sangat penting,” unjar Jonas.
Ia mengatakan, ketika dirinya menjabat Wali Kota Kupang selama lima tahun, dengan menggunakan dana PEM ia mampu memperkerjakan senyak 13 ribu.
“Waktu itu saya kasih satu kelurahan 1 miliar. Dan tentunya kedepan ekonomi masyarakat Kota Kupang hari bisa lebih baik dari kemarin – kemarin,” kata Yonas.
Ia menegaskan, untuk pemerataan raskin bagi masyarakat membutuhkan sosok Wali Kota yang berpengalaman.
“Untuk raskin gratis bagi warga Kota Kupang yang tidak mampu, kita usul 22 di Kemensos yang datang itu hanya 10 ribu. Yang 12 ribu harus bagaimana, itu harus Wali Kota yang punya pengalaman. Sehingga mereka ini bisa dapat yang sama seperti bantuan dari Pemerintah Pusat,” jelas Jonas.
Jika ia terpilih sebagai Wali Kota Kupang, uang duka akan dinaikan sebesar Rp 5 juta, lubag (liang) kubur gratis, insentif Rt/Rw, petugas kebersihan lingkungan dan petugas keamanan lingkungan intensif harus naik minimal Rp 10 juta.
“Ini komitmen saya sama pak Sukardan Aloysius untuk masyarakat Kota Kupang,” ujar Jonas.
Selain itu ia juga berkomitmen untuk mengembalikan marwah Kota Kupang.
“Keinginan saya untuk maju Calon Wali Kota Kupang ini untuk mengembalikan marwah Kota Kupang yang perna orang tua kita bangun, seperti Almarhum Pak Mesakh Amalo dan Almarhum Pak S. K. Lerik dari tahun 1986 – 2007,” katanya.
“Jadi begitu, kita ingin menjadi Wali Kota bukan untuk gagah – gagahan tapi untuk kembalikan marwah Kota Kupang,” tutup Jonas. (*y3r)