Zonalinenews- Larantuka, Flores Timur selain memiliki beragam destinasi wisata juga memiliki Sumber Daya Alam yang memungkinkan terutama potensi lahan basah yang mencapai 1.572 Ha dan yang sudah difungsikan sebanyak 1071 Ha dan masih tersisa 501 Ha.
“Apabila kita dapat memaksimalkan potensi manfaat dengan meningkatkan indeks pertanaman (IP) predikat kabupaten yang sudah tidak masuk kabupaten tertinggal menjadi kabupaten yang bebas raskin”.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Flores Timur Emanuel Kara, SH melalui Asisten Perekonomian dan Pembangungan Kabupaten Flores Timur Petrus Pemang Liku S.Sos, MT Senin, 24 Oktober 2016, disela-sela penanaman perdana padi sawah di daerah irigasi Waiua desa Wureh Kecamatan Adonara Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjutnya, Kabinet Kerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Mohammad Jusuf Kalla terus melakukan percepatan dalam bentuk upaya khusus (Upsus) yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian guna mendukung ketersediaan pangan/swasembada pangan tahun 2017. Selain itu sebagai bentuk nayata dukungan perluasan sawah, pemerintah pusat juga mengalokasikan dana sebesar Rp. 2000.000/Ha untuk bantuan sarana produksi berupa benih padi varietas Impari 6 berlabel biru 25 kg/Ha, pupuk urea 100 kg/Ha dan NPK 150 kg/ha.
“Ini merupakan sikap nyata Pemerintah Pusat dalam mencanangkan program Swasembada Pangan. Oleh karena itu, Pemda Flores Timur juga wajib mendukung program Bapak Presiden terutama program Upsus Pajale yang digulirkan sejak tahun 2015 silam.
Dalam kesempatan ini hadir pula, Kasdim Flores Timur, Kapolsek Adonara Barat, Camat, Kepala Desa Wureh serta tokoh Adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Selain dihadiri undangan dan kelompok tani, acara penanaman perdana yang disponsori Dinas Pertanina juga melibatkan unsur TNI dan anak sekolah.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Flores Timur Getrudis H. Balela menjawabi pertanyaan Zonalinenews terkait total luas lahan yang tengah diolah serta teknis lainnya, mengatakan bahwa penanaman perdana pada 2 lokasi cetak sawah baru di Flores Timur telah mencapai 100 ha dengan perincian di desa Hewa Kecamatan Wulanggitang 84 Hektar sementara di desa Wureh Kecamatan Adonara Barat seluas 16 Ha.
“total lahan seluruhnya 100 ha, di desa Hewa 84 Ha dan Wureh 16 Ha. Untuk desa Wureh yang terealisasi sudah mencapai 2 Ha dari total keseluruhan. Pembukaan dan penanaman kita lakukan bertahap, ada lahan yang baru ditanami, ada yang sementara di bajak dan sisanya kita terus upayakan pembukaan lahan baru menggunakan eksavator. Untuk lahan yang hari ini sedang ditanami kita gunakan bibit impari 6 dengan total produksi bisa mencapai 13 ton/ha, apabila secara teknis bisa dipenuhi dengan baik”ucapnya.
Sementara adanya keterlibatan anggota TNI dalam setiap kesempatan yang sama Getrudis mengatakan bahwa adanya MOU antara Kementrian Pertanian dan Petinggi TNI. “tidak bisa disangkal dengan adanya kerjasama TNI-Kementrian Pertanian, geliat pertanian kita semakin nyata. Hadirnya Tentara di tengah-tengah petani sangat membantu. Selain terlibat langsung dalam pengerjaan juga memberikan motivasi, sehingga petani lebinh giat bekerja.
Hal senada juga dikatakan Kepala Distrik Militer (Kasdim) Flores Timur Mayor Infanteri Muhammad Yamin, S.Ag.
“Benar ada kerjasama antara TNI dan Pertanian sehingga, pelaksanaan pencetakan sawah seluas 16 Ha di Wureh dilaksanakan secara swakelola oleh TNI AD” jelasnya.
Sangat diharapkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat meningkatkan swasembada pangan di Flores Timur.
Melihat pentingnya pengembangan pertanian dan besarnya perhatian pemerintah pusat maka, dianggap perlu pengontrolan yang baik dari Instansi Teknis sehingga bantuan alokasi dana yang bersumber dari APBN dan APBN-P dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan sepenuhnya dapat dipertuntukan sesuai kegiatan dimaksud. (*Mikael Riberu).