ZONALINENEWS – OELAMASI, Dalam rangka memberdayakan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang selama ini teridentifikasi dengan ketertinggalan dan keterbatasan yang jauh dari hidup layak. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Kupang yang bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Universitas Nusa Cendana Kupang gelar kegiatan Semiloka Daerah Hasil Studi Kelayakan PA/SK Calon Pemberdayaan KAT. Maka dari itu Dusun Besinapit Desa Timau Kecamatan Amfoang Barat Laut Kabupaten Kupang dipilih sebagai Dusun KTA sehingga untuk menjadi desa yang dapat diberdayakan.
Hal ini disampaikan Asisten I Setda Kabupaten Kupang Johanis Lakapu dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut di Aula Kantor Bupati Kupang Oelamasi, Selasa 25 Agustus 2015 pukul 10.30 wita. Johanis mengatakan, salah satu tugas pemerintah adalah harus membawa masyarakat untuk mendapatkan kemajuan fisik pembangunan maupun sosial budayanya. Menurutnya, Pemerintah merupakan fasilitator perubahan hidup masyarakat dengan menggerakkan masyarakat memiliki hidup kearah yang lebih baik lagi. “Terpilihnya Dusun besinapit sebagai calon pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) merupakan sebuah upaya bersama demi membangun daerah – daerah yang masih terisolir untuk mendapatkan sentuhan kemajuan, “katanya.
Ia berharap, kedepan nantinya harus ada kaloborasi kerja sama yang baik antara setiap SKPD dilingkup Pemkab Kupang dan pihak Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kecamatan demi memajukan dusun dan desa yang ada di Kabupaten Kupang. Sementara itu bagi para Camat dan Kades yang datang bertugas ke Kupang harus menyempatkan diri untuk berkonsultasi juga ke SKPD – SKPD untuk bertukar pikiran mencari solusi terkai dengan masalah teknisnya yang sering dihapai di lapangan. “Bantuan – bantuan itu didapati dengan melalui program – program SKPD atau lewat peluang – peluang bantuan dari Pemerintah Pusat, “tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan itu juga Ketua Tim study kelayakan komunitas adat tertinggal (KAT) Iknasius S. mengatakan, masalahan utama yang dihadapi dusun Besinapit adalah keterisolasian yang dialami masyarakat secara budaya. Hal ini diakibatkan wilayahnya yang terpencil dan sangat jauh dari perkumpulan masyarakat dan fasilitas sosial seperti Sekolah, Pustu. Sejak tahun 1990an hingga kini Dusun Besinapit hanya mempunyai 15 rumah semi permanen dan selebihnya rumah sederhana di areal perbukitan. “Sangat diharapkan lewat semiloka ini ada titik terang untuk menjadikan dusun Besinapit menjadi daerah pemberdayaan, “ungkap pakar pendidikan Dosen Universitas Nusa Cendana itu.
Sementara itu salah satu warga Dusun Besinapit Yosmina Tanesi kepada wartawan mengatakan, dirinya sangat berharap agar melalui pemberdayaan dusun Besinafit akan semakin mengalami perkembangan. Yang sangat diharapkan masyarakat saat adalah khusus pada perkembangan pembangunan infrastruktur jalan dan sarana pendidikan seperti sekolah. “Pemberdayaan KAT didusun Besinapit yang akan mendapatkan sentuhan kemajuan tidak menghilangkan keaslian budaya dan kultur masyarakat sehingga akan menjadi daya tarik/ kekhasan masyarakat besinapit seperti halnya suku badui di Jawa ataupun suku Boti di Kabupaten TTS, “kata dia. (*hayer)