Zonalinenews-Kupang,- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ir. Yucun Lepa menduga bahwa Calon Bupati Kabupaten Sabu Raijua adalah warga negara asing dan meminta kepada Banwaslu dan KPUD untuk menulusuri hal tersebut.
Menurutnya sebagai seorang politisi di NTT dirinya patut menduga bahwa calon Bupati yang memenangkan pertarungan di Sabu Raijua bukan merupakan warga Negara Indonesia (WNI) melainkan warga Negara Asing (WNA).
“Silahkan KPU dan Banwaslu mengecek lebih lanjut. Saya sebagai ketua partai yang partianya ikut dalam prosers itu, saya menyampaikan patut diduga,” ungkap Ir, Yucundianus Lepa saat menggelar Jumpa Pers, Jumat 15 Januari 2021 Pukul 14.30 wita di Aula Gus Dur Sekertariat DPW PKB NTT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Yucundianus Lepa, berdasarkan informasi yang diperole pihaknya bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP) tanggal 19 Agustus 2020 dari kelurahan Nunbaun Dela Kota Kupang.
“Pertanyaan sebelum tanggal 19 Agustus beliau ada dimana. Ini tugas dari bapak ibu wartawan untuk disampaikan ke publik,” tutur Yucundianus yang akrab disapa Yucun Lepa.
Yucun Lepa menambahkan informasi yang dia peroleh juga menyatakan bahwa sudah ada keberatan dari Panwaslu sebelum pelaksanaan namun tidak ditindaklanjunti oleh KPU, termaksud juga nomor tanda penduduk negera lain.
Yang menjadi pertanyaan kata Yucun, apakah di Negara Kita Republik Indonesia menganut sistim kewarganegaraan ganda. Untuk itu terkiat persoalan ini pihaknya telah menyampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
“Ini diduga kuat ada kewarganegaraan ganda. Kalau warga kenegaraan ini dihapus pertayaannya ke lembaga keimigrasian mengapa dihapus kan ini dokumen negara. Katakanlah dia kewarganegaraan Indoensia contoh posisi terakhir 19 Agustus 2020 KTP diterbitkan di kelurahan Nunbaun Dela, Lalu sebelum tanggal 19 Agustus yang bersangkutan ada dimana?, itu jangan tanyakan ke saya tapi tanyakan ke petugas termaksud Walikota,”beber Yucun Lepa .
Yucundianus Lepa menegaskan paling tidak penerbitan KTP di cek dulu kewrganegaraan dimana. Setelah dicek lebih lanjut ternyata ada pembuatan KTP di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan selisih hari tidak terlalu jauh bahkan status keluarganya yang KTP satu satu status kelaurganya kawin dan yang KTP satunya lagi status keluarganya belum kawin.
“Saya punya data itu, lalu beliau keluar masuk bahkan sampai ke Dili untuk apa sebenaryna dan distu diduga ada permaian sampai datanya dihapus,” jelas Yucun Lepa.(*tim)