Zonalinenews-Sabu, Men and women have the same status and rights of access, benefits, participation and control in the construction so that the government make laws that support gender equality but there are still many gender gaps in most sectors including education, health and national economic development goals while realizing a just society, without distinguishing prosperous men or women. it diungkakan Vice Regent Sabu Raijua Nicodemus Rihi Heke at the opening ceremony of the establishment of institutional gender mainstreaming activities (PUG) vocal point were carried out by the Bureau of Women’s Empowerment Secretariat of East Nusa Tenggara province in Menia July 23, 2013.

according to Nicodemus, gender inequalities affect women’s involvement in various aspects of development which would have an impact on the achievement of women’s quality of life. to address these gaps must be done according to national development in the perspective of gender-oriented development where women and men have the same rights and status of access, benefits, and participation in development control. “Gender responsive development planning (PPRG) was also carried out in parallel with efforts PUG institutional arrangement in order to avoid imbalances so that women and men can participate in decision-making and control of resources and equality of opportunity and the chance to choose and enjoy the fruits of development , “he said.
Nicodemus added, it’s been done by the government for the creation of methamphetamine Raijua gender equality by empowering the pattern of all the women in Raijua Sabu through a variety of business groups funded by the local government. However the women have not been fully existing in Raijua methamphetamine can be empowered to himself instructing all Regional Working Units (on education) in the district of methamphetamine Raijua create programs that lead to gender equality to support the program.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meanwhile, Chief of the Bureau of Women’s Empowerment Secretariat East Nusa Tenggara Province Yunita Mitak said that the issue of gender inequality is not just the issue without proof because until now there are still many cases of gender inequality among people. “Cases found are a fraction of similar cases that is currently happening in the community Mitak Said.
Mitak advised to never stop campaigning for gender equality so that gender equality actually materialize. (* Isto)
Indonesia Version
Perempuan dan Laki-laki Mempunyai kedudukan yang Sama
Zonalinenews-Sabu, Laki-laki dan Perempuan mempunyai kedudukan dan hak yang sama atas akses, manfaat,partisipasi dan kontrol dalam pembangunan sehingga pemerintah membuat peraturan yang mendukung penyetaraan gender tapi saat ini masih banyak terdapat kesenjangan gender pada sebagian besar sektor diantaranya pendidikan, kesehatan dan ekonomi padahal tujuan pembangunan nasional mewujudkan masyarakat yang adil,makmur dan sejahtera tanpa membedakan laki-laki atau perempuan. hal itu diungkakan Wakil Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke pada acara pembukaan kegiatan pembentukan kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) vocal point yang dilaksanakan oleh Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur di Menia 23 Juli 2013
menurut Nikodemus, kesenjangan gender mempengaruhi keterlibatan kaum perempuan dalam berbagai aspek pembangunan yang tentunya berdampak pada pencapaian kwalitas hidup perempuan dewasa ini. untuk mengatasi kesenjangan-kesenjangan tersebut menurutnya pembangunan nasional harus dilakukan dalam perpektif pembangunan berwawasan gender dimana kaum perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kedudukan yang sama atas akses, manfaat,partisipasi dan kontrol dalam pembangunan. “perencanaan pembangunan responsif gender (PPRG) juga dilakukan seiring dengan upaya penataan kelembagaan PUG agar tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan sehingga kaum perempuan dan laki-laki bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan mengontrol sumber daya dan kesetaraan terhadap kesempatan dan peluang dalam memilih dan menikmati hasil pembangunan,”ungkapnya.
Nikodemus menambahkan, hal itu sudah dilakukan pemerintah sabu raijua agar terciptanya kesetaraan gender dengan pola memberdayakan semua perempuan yang ada di Sabu Raijua melalui berbagai kelompok usaha yang didanai oleh pemerintah daerah. namum belum seluruhnya perempuan-perempuan yang ada di sabu raijua bisa diberdayakan untuk dirinya berpesan kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di kabupaten sabu raijua membuat program yang mengarah kepada penyetaraan gender untuk untuk mendukung program tersebut.
Sementara itu Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur Yunita Mitak mengatakan bahwa isu kesenjangan gender bukan hanya sekedar isu tanpa pembuktian karena sampai saat ini masih banyak ditemukan beberapa kasus tentang ketidaksetaraan gender dikalangan masyarakat.”kasus-kasus yang ditemukan merupakan sebagian kecil kasus serupa yang saat ini terjadi di masyarakat Ujar Mitak.
Mitak berpesan untuk tidak pernah berhenti mengkampanyekan kesetaraan gender agar penyetaraan gender benar-benar terwujud.(*Isto)