Zonalinenews – Kupang, Warga Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), merasa resah dengan adanya peternakan babi di Rt 02, Kelurahan Pasir Panjang. “Dengan adanya peternakan babi di kelurahan warga menjadi resah. Pasalnya, kotoran babi yang mengeluarkan aroma tidak sedap, selain itu pemilik ternak, sehabis membersikan kandang, semua kotoran dibuang kejalan hingga dampaknya juga, mengganggu warga setempat dan penguna jalan yang akan melintasi jalan tersebut.
“Kata Ketua LPM Kelurahan Pasir Panjang, Mevi Angi kepada wartawan, Senin 8 September 2014, Jam 10.30 Wita. di Kantor Lurah Pasir Panjang.
Menurut Mevi, kejadian ini warga sudah pernah melaporkan kepada Ketua LPM sendiri, pada saat rapat di Kantor Kelurahan Pasir Panjang. Tetapi hingga saat ini belum ada Perubahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, hampir semua Rt yang berada di Kelurahan Pasir Panjang ini memelihara babi, terkecuali warga yang berada tinggal di blakan asrama brimob. “Kebiasaan membuang kotoran babi dijalan itu adalah warga Rt 02 dan Rt 18, kebiasan membung dijalan ini yang membuat warga pejalan kaki mau pun yang mengedarai kendaraan menginjak kotoran babi tersebut, “Katanya.
Ia mengatakan, pada saat rapat di Kantor Lurah Pasir Panjang bersama warga, dirinya sudah pernah memperingati agar warga pemilik ternak tidak boleh memelihara ternak di tempat pemukiman warga. “Sebagai Ketua LPM, dirinya sudah membuat surat teguran secara tertulis utuk disamapi kepada warga sebagai pemilik ternak, namun hingga saat ini warga masih saja berternak di sekitar pemukiman padat penduduk.
Ia menegaskan, sebagai Ketua LPM, saya sudah menyampaikan Hal ini kepada pihak kelurahan untuk di teruskan kepada pemerintah Kota Kupang, sehingga bisa bertindak langsung, karena ini sudah melanggar Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur penertiban ternak. “Kita tidak melang untuk berternak, tetapi jangan berternak di tempat pemukiman padat penduduk, karena ini semua demi kenyamanan warga semuanya, dan agar warga yang lain juga tidak mengeluh degan aroma tidak sedap dari kotoran babi, “Katanya. (*hayer)