Zonalinenews – Kupang, Walikota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) Jonas Salean mohon kebijakan jalan milik PT Semen Kupang yang biasanya di pakai sebagai aktifitas warga Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak yang saat ini sudah di tutup oleh PT Semen Kupang , agar bisa di buka kembali .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya datang ke sini selain melakukan kegiatan pemantauan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan PT. Semen Kupang , juga ingin membicarakan lahan milik PT. Semen Kupang di Kelurahan Penkase yang sudah di tutup. “Kata Wali Kota Kupang Jonas Salean Kepada GM (General Manager) PT. Semen Angra Gemilang , Wawan Gunawan saat lakukan pemantauan THR di Kantor PT. Semen Angra Gemilang (SAG) Kupang, Jumat 25 Juli 2014, Jam 11.30 Wita.
Jonas menagatakan, berdekatan dengan lahan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang sudah membangun infrastruktur jalan untuk perumahan KPN maju. Dengan adanya penutupan lahan ini warga sekitar menjadi sulit untuk melakukan aktifitas ke Kupang. “Saat ini warga beraktifitas harus melalui Kelurahan Manulai II. Hal ini sangat jauh dan menyusahkan warga warga sekitar. ” Saya menahan perpanjangan ijin tambang galian C milik PT. Semen Kupang, bila tidak ada kesepakatan ijin PT.Semen Kupang , tidak akan kami keluarkan, ” tegasnya.
Ia menegaskan, PT. Semen Kupang agar memahami dan bekerjasama dengan Pemkot Kupang yang baik, agar kejadian ini tidak berdampak dan menimbulkan persoalan. Tempat itu juga sudah di gunakan warga sejak lama.
Menanggapi Permintaan Walikota Kupang Jonas Salean, GM PT. SAG Wawan Gunawan menjelaskan, pihaknya bekerja Sama dengan PT. Semen Kupang sudah 10 tahun, masalah lahan itu bukan lahan milik kami. Lahan itu milik PT. Samen Kupang, dan PT. Semen Kupang yang bisa memutuskan permintaan Walikota.
Ia mengusulkan kepada Walikota Kupang agar sebaiknya bertemu langsung dengan Kepala PT. Semen Kupang saja.
sementara itu Kepala Keuangan PT. SAG Paulus menjelaskan, berkaitan dengan Kunjungan Walikota untuk THR karyawan dirinya mengatakan, Saat ini PT. SAG mempunyai 300 lebih pekerja lapangan yang terdiri dari pekerja tetap dan pekerja tidak tetap semuanya sudah mendapat THR beberapa waktu yang lalu. (*hayer)