WAKILI RAJA LIAE , JEFRI SEBUT MASYARAKAT JENGITIU TERANCAM PUNAH

- Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 - 07:39

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perwakilan Raja Ege Wilayah Adat Liae Sabu Raijua Jefrison Hariyanto Fernando

Perwakilan Raja Ege Wilayah Adat Liae Sabu Raijua Jefrison Hariyanto Fernando

Perwakilan Raja Ege Wilayah Adat Liae Sabu Raijua Jefrison Hariyanto Fernando
Perwakilan Raja Ege Wilayah Adat Liae Sabu Raijua Jefrison Hariyanto Fernando

Zonalinenews, Kupang. Kegiatan Dialog Akbar Pertemuan Raja – Raja NTT Tahun 2016 ditutup pada hari Selasa 30 Agustus 2016 pukul 19.00 wita di Hotel Pelangi Kupang.

Usai kegiatan salah satu peserta dialog yakni Perwakilan Raja Ege Wilayah Adat Liae Sabu Raijua Jefrison Hariyanto Fernando mengatakan budaya di Sabu Raijua sedang tergerus oleh globalisasi  dan westernisasi. Terdapat dua contoh yang sangat krusial dalam hal ini yakni ancaman kepunahan masyarakat adat Jengitiu dan kurangnya fasilitas pendidikan kebudayaan.

Jefri menjelaskan masyarakat Adat Jengitiu Sabu Raijua adalah masyarakat pemeluk agama suku yang kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat adat Jengitiu jumlah penduduk penganut Nongitiu berjumlah sekitar 8.000 jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lanjutnya, masyarakat Adat Jengitiu sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah atas ancaman kepunahan yang sedang mereka alami. Untuk itu di Sabu sedang digodok PERDA-nya.

Untuk Sabu Raijua sendiri memang masyarakat Adat Jengitiu sudah diakui di Direktorat Kebudayaan dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun persoalan yang terjadi adalah secara payung hukum belum dan harus terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM.

“Untuk itu, kami berharap Pemerintah Propinsi NTT punya niat baik dalam membantu perjuangan kami untuk mendapatkan nomor registrasi di Kementrian Hukum dan HAM”, ucap Jefri

Sementara itu terkait fasilitas pendidikan kebudayaan, Jefri mengatakan Pemerintah Propinsi perlu serius melestarikan budaya di Sabu. Contohnya pembangunan fasilitas sekolah – sekolah selalu dibangun laboratorium biologi dan kimia, sedangkan fasilitas kebudayaan tidak dibangun, sementara pelestarian nilai – nilai budaya penting didoktrin dari anakanak sekolah.

“Di Sabu sendiri, ada program pemugaran rumah adat secara rutin tiap tahunnya. Lalu para moneama juga diupayakan untuk disejahterakan  sesuai dengan amanat Undang – Undang Cagar Budaya  Nomor 11 Tahun 2010, karena sistim Moneama atau raja – raja itu yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap sistim Republik saat ini”, ucap Jefri

“Sehingga dialog ini bukan hanya sekedar dialog saja tetapi perlu diimplementasikan kedalam sebuah kebijakan Pemerintah Propinsi NTT yang berdampak ril terhadap kelestarian budaya di NTT termasuk di Sabu Raijua”, harapnya. (*mortal)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Fatumnasi, Politeknik Negeri Kupang Latih Warga Pasarkan Produk Unggulan
Menikmati Taman AgroWisata Kirye
Lembata Hill’s Spot Pariwisata di Puncak Lusikawak
Ini Pesan Kapolda NTT Saat Memimpin Apel di DPSP Labuan Bajo
Kaka Slank dan Istri Berlibur di Danau Kelimutu Ende
Direktorat Pemasaran Pariwisata Regional I Gelar FGD Strategi Reaktivitas Pariwisata Nusantara
Wisata Embung Boelanboong, Prodak Jadi Bumdes Kita
Pemkab Lembata MOU dengan Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 23:29

Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang Jabir Marola Gelar Buka Puasa Bersama Warga

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:05

Komisi II DPRD Kota Kupang Gelar RDP Bersama Disperindag Soal Pasar Murah Bersubsidi

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:47

World Cancer Day 2025, Dines Kota Kupang Kerjasama Dengan PDS PA dan PDSRK Gelar Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim dan Tumor Payudara

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:35

Kewenangan Pengelola Parkir di Kota Kupang Ada di Pemkot

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:54

DPRD Kota Kupang dan Pemkot Setujui Penetapan Ranperda Kota Layak Anak

Kamis, 27 Februari 2025 - 23:03

Adrian Masang Resmi Terima SK Ketua DPD Kota Kupang Forum Pemuda NTT

Rabu, 26 Februari 2025 - 14:09

Tahun 2025 Pemkot Kupang Anggarkan Dana Rp 44, 7 M Untuk Pekerjaan Jalan Lingkugan dan Hotmix

Selasa, 25 Februari 2025 - 18:38

Kekurangan Anggaran ETMC 2025, DPRD Kota Kupang Minta Semua Pihak Kolaborasi Dukung Persekota Koepang

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi