
Zonalinenews-Larantuka, Warga Kelurahan Weri dan sekitarnya dibikin geger dengan berita penemuan mayat Urbanus Mai, dalam kondisi yang sudah membusuk dan disekitar tubuhnya penuh dikerubuti ulat hingga menimbulkan aroma tak sedap.
“Semasa hidup korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tidak banyak bicara namun penuh perhatian terhadap keluarga dan dikenal ramah dilingkungan tempat tinggalnya” ujar Lorensius Tamba dan Simon Setu selaku kakak ipar dan adik sepupu korban.
Sementara itu Dullah, yang adalah Nahkoda Kapal Sinar Mutiara III kepada Zonalinenews mengatakan Banus begitu ia biasa disapa selama bekerja sebagai Komprador (bendahara) kapal selalu penuh perhatian dengan rekan kerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banus itu orang baik, karena dia bekarja di kapal sudah sekitar 30 tahun, maka kami juga kenal baik seperti apa pribadi Banus sesungguhnya. Kami kaget ketika mendengar kabar kematiannya,” Jelas Dullah.
Urbanus Mai, 48 tahun warga Kelurahan Lokea yang beristerikan Adelina Nanggo 35 tahun dan dua orang anak Totty dan Viany , sebelumya diberitakan menghilang di sekitar pelabuhan Larantuka sejak selasa, 5 April 2016 dan ditemukan tiga hari kemudian telah menjadi mayat di lereng bukit meting doeng Kelurahan Weri-Kecamatan-Larantuka-Kabupaten Flores Timur.
Saat ditemukan pertama kali oleh dua orang sepupu korban Stefanus Mbasa dan Laurensius Tamba pada Jumat 8 April 2016 dinihari, pukul 1:55 wita dini hari korban yang sehari-hari bekerja sebagai bendahara di Kapal Motor Sinar Mutiara III yang melawari rute Larantuka-Waiwerang-Lembata PP, terlihat mengenakan celana panjang jeans warna hitam dan baju kaos oblong blasteran biru, putih dan coklat diantara rimbunan pohon Lamtoro serta penuh ditumbuhi semak belukar, dengan posisi tubuh korban terlihat berbaring di tanah setengah memiringkan badan dengan kepala ke arah timur dan kaki kearah barat sedangkan tubuh bagian belakang ke arah selat Gonsalu dan wajah menghadap utara serta tidak mengenakan sendal.
Selain itu dibahagian leher korban terlilit tali nilon simpul mati berwarna biru dengan panjang sekitar 5 meter yang menjerat leher korban dan ujung yang satunya terikat erat pada dahan batang pohon kering yang telah roboh ke tanah dan kira-kira satu meter dari jasad korban tergelatak tidak beraturan sepasang sendal jepit.
Ketika mayat korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah, Hendrikus Fernandez, untuk divisum dan diambil keterangan, dari saku celana korban ditemukan sebuah Hand Phone merek Nokia dan uang sebanyak satu juta depalan puluh sembailan ribu rupiah.(*Boney)