ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Tumpukan sampah di sepanjang Jalan Piet Manehat sangat mengganggu dan meresahkan warga RT 26 dan RT 28 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
“Tumpukan sampah disini sangat mengganggu dan meresakan kita warga disini karena sampah – sampah tersebut dibiarkan berserakan begitu saja sehingga mengeluarkan aroma tidak sedap,” kata Ketua RT 28 Kelurahan Kayu Putih, Bonifasius Nahak kepada wartawan, Sabtu 1 Februari 2025.
Ia mengatakan, tempat tersebut adalah lahan milik pribadi bukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan TPS, sehingga kita swbagai warga di RT 26 dan 28 saja tidak pernah membuang sampah di tempat ini. Sampah – sampah yang ada ini, bukan sampah dari warga kami. Tapi orang luar yang membuang samah diaini” ungkap Bonifasius.
Selain itu, menurutnya, warga di RT 26 dan RT 28 juga pernah memasang spanduk yang melarang membuang sampah disini.
“Kami sudah pernah pasang spanduk dilarang buang sampah di tempat ini, ada apa bila kedapatan ada yang membuang sampa maka akan didenda senilai Rp 500 Ribu. Dan persoalan samoah ini kita suda pernah jaga setiap malam selama 2 minggu. Tapi tetap saja masih ada tumpukan sampah disini,” kata Bonifasius.
Ironisnya, petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) hanya melakukan pengangkutan sampah setiap hari itu hanya di Jalan Tamrin saja, sedangkan TPS yang di Jalan Tamrin itu tidak jauh dari lokasi ini.
“Dari DLHK juga melihat tumpukan sampah ini mereka masa bodoh saja. Mereka hanya angkut yang di TPS Jalan Tamrin sedangkan disini tidak, sehingga sampah – sampah disini itu terus menumpuk,” ucapnya.
“Kita warga RT 26 dan RT 28 sudah sangat bosan dan cape urus sampah disini, karena ketika ada tumpukan sampah kita warga yang selalu gotong royong untuk bersihkan sampah – sampah ini,” jelas Bonifasius.
Ia berharap, ada perhatian dari pihak DLHK untuk menaruh satu unit kontainer sampah di lokasi tersebut.
“DLHK harus taruh satu unit kontainer disini, biar yang mau buang sampah langsung ke dalama kontainer itu. Karena kita tidak mungkin menjaga tempat ini 1 X 24 jam,” pintanya. (*y3r)