Media Group : Zonalinenews,Erende Pos –Kupang ,- Tujuh dari 155 penumpang Pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Singapura berasal dari dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tujuah penumpang berasal dari dua keluarga di Kabupaten Manggarai yakni Martinus Djomi dan Ria Ratna Sari yang adalah suami istri dan Kayle C Djomi, bayi berusia dua tahun. Kemudian keluarga Santoso berjumlah tiga orang yakni Fandi Santoso, Karina Santoso, dan Theo Santoso. Selain itu satu penumpang asal Kabupaten Alor bernama David Hartono.
“Dua keluarga asal Manggarai Flores itu ke Singapura untuk berlibur,” kata Valent Blikololong, Warga Ruteng yang dihubungi, Minggu 28 Dsemeber 2014 malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menyampaikan keluarga Marthinus tinggal di Kecamatan Reo dan Keluarga Fandi tinggal di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Dua keluarga tersebut pergi ke Singapura untuk berlibur Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Bupati Manggarai Christian Rotok bersama stafnya dilaporkan mendatangi rumah dua keluarga tersebut. Namun, rumah mereka dalam keadaan kosong dan pintu jendela terkunci.
Christian Rotok merasa turut prihatin atas musibah yang menimpa warganya. Diharapkan pesawat tersebut mendarat di suatu tepat dan penumpang dalam keadaan selamat. “Kami berdoa semoga penumpang dalam pesawat ditemukan dalam kondisi selamat,” harap Christian.
Selain itu, Sevas Lawang mengakui sangat mengenal keluarga Santoso di Ruteng, Kabupaten Manggarai. Keluarga Santoso adalah pengusaha dan pemilik Toko Intan di Ruteng yang masih satu grup dengan Dealer Hasrat Abadi Kupang yang menjual sepeda motor. Keluarga Santoso juga pemilik Toko Pagi di Reo, Ruteng. “Toko-Toko milik keluarga Santoso sangat terkenal di Ruteng,” kata Servas.
Servas yang juga warga Manggarai itu menyampaikan seringnya dia mendengar warga Manggarai berlibur ke Surabaya dan Jakarta. Sedangkan berlibur ke Singapura jarang didengar.
“Saya sering dengar orang Manggarai biasanya berlibur ke Surabaya dan Jakarta, sedangkan ke Singapura itu jarang,” kata Servas, Senin 29 Desember 201 pagi.
Dia menyampaikan jika benar ada warga NTT khususnya dari Kabupaten Manggarai dan Alor yang menjadi korban hilangnya Pesawat AirAsia QZ 8501 maka sangat disayangkan. Namun, hal itu merupakan peristiawa alam yang mendatangkan musibah sehingga tidak bisa dihindari dan mempersalahkan siapapun Mantan anggota DPRD NTT dua periode itu menekankan pemerintah dan Badan SAR Nasional (Basarnas) harus bekerja keras untuk menemukan Pesawat AirAsia yang hilang kontak itu.(*ega)