. WEB SCAMM SCAM PENIPU HATI HATI !!!
TPDI NTT MEMINTA BUPATI SIKKA HENTIKAN PROYEK JEMBATAN WAIARA - Zona Line News

Home / Tak Berkategori

TPDI NTT MEMINTA BUPATI SIKKA HENTIKAN PROYEK JEMBATAN WAIARA

- Reporter

Selasa, 20 September 2016 - 02:23

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia  (TPDI) Wilayah Nusa Tenggara Timur Meridian Dewata Dado SH

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Wilayah Nusa Tenggara Timur Meridian Dewata Dado SH

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia  (TPDI) Wilayah Nusa Tenggara Timur Meridian Dewata Dado SH
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Wilayah Nusa Tenggara Timur Meridian Dewata Dado SH

Zonalinenenws-Maumere, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia  (TPDI) Wilayah Nusa Tenggara Timur Meridian Dewata Dado SH, meminta Bupati Sikka untuk menghentikan Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Waiara karena memiliki  potensi  kerugian negara yang bisa ditimbulkan akibat pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan proses pelelangan yang benar,Minggu (18/09/2016) di sekretariat Kordinator TPDI NTT,Lokaria Kabupaten Sikka.

Pasalnya,Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Waiara tahun anggaran 2016 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp  5.964.000.000 yang dimenangkan oleh PT.Bintang Rejeki Jaya dengan harga penawaran senilai Rp. 5.550.500.000.

Menurutnya Kelompok Kerja III (POKJA III) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 terindikasi telah melaksanakan proses pelelangan proyek tersebut secara menyimpang dari ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomer : 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya serta yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“semestinya Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Waiara juga harus dinyatakan gagal proses pelelangannya”tegasnya

Meridian Dado menjelaskan Proses pelelangan Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Waiara tahun anggaran 2016. pelaksanaannya diikuti oleh 25 rekanan dimana proses, model, persyaratan dan tahapan pelelangannya adalah sama serta sebangun dengan Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Soapoa tahun anggaran 2016 senilai Rp.4.530.960.000.

Baginya ,Pelelangannya dimotori oleh POKJA III ULP Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 dimana proyek yang sebelumnya juga dimenangkan oleh PT.Bintang Rejeki Jaya yang telah dinyatakan gagal lelang pada tanggal 1 September 2016 berdasarkan Sanggahan dari salah satu rekanan proyek atas  nama PT.Dirgahayu.

“Kalau Proyek Pekerjaan Pembangunan Jembatan Waiara tetap terus dilanjutkan maka kami dari TPDI NTT telah menyiapkan pengaduan resmi kepada Bupati Sikka agar menghentikan proyek tersebut”ujar Meridian.

Ia juga menambahkan  tindakan POKJA III ULP Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 yang diduga kuat telah menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dengan pertimbangan yang tidak obyektif terhadap para rekanan berupa Spesifikasi Tehnis Barang yang ditawarkan harus dilengkapi dengan Sertifikat Pengujian dan Perhitungan Struktur yang disahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,

Disisi lain,Sertifikat Pengujian dan Perhitungan Struktur yang disahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum tidak bisa ditunjukkan baik oleh POKJA III ULP Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 maupun oleh pihak Pemenang lelang yaitu PT.Bintang Rejeki Jaya.Padahal persyaratan itu justru d digembar-gemborkan oleh POKJA III ULP Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 untuk harus dipenuhi oleh peserta lelang lainnya .

“Ada modus penipuan dan manipulasi proses pengadaan untuk menggugurkan peserta lainnya dan meloloskan rekanan tertentu, dimana hal ini kalau dilacak atau ditelusuri secara jeli dipastikan ada dugaan kongkalikong atau indikasi suap menyuap dari dan oleh pihak Pemenang Lelang terhadap POKJA III ULP Barang/Jasa Pemkab Sikka 2016 guna memenangkan proyek dimaksud”tandasnya. (*angga)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Momen Petugas Medis IGD RSUD Menia Sabu Raijua Kelelahan Saat Kerja Viral di Media Sosial
Hari Ini, Sebanyak 428 Siswa di Kota Kupang Ikut UN Paket C
Dana Operasional Kecil, Kader Posyandu Sukun Mengadu ke Anggota DPRD Kota Kupang Neda Lalay
Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Gelar Reses di Kelurahan Oebobo, Warga Mengeluh Soal TPS Sampah
Reses di Kelurahan TDM, Warga Minta Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Perjuangkan Lampu Jalan
Sejumlah Staf YTB NTT Ikut Pelatihan Teknik Dasar Jadi Pendamping Awas Untuk Tunanetra
Polda NTT Berhasil Tangkap Pelaku Utama Kasus Penyelundupan 15 Warga Negara Bangladesh
Tumpukan Sampah di Jalan Piet Manehat Meresahkan Warga Kelurahan Kayu Putih
Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme
Pemkot Kupang Diminta Bentuk Satgas Kebersihan di Setiap Kelurahan
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 14:03

Dana Operasional Kecil, Kader Posyandu Sukun Mengadu ke Anggota DPRD Kota Kupang Neda Lalay

Sabtu, 8 Februari 2025 - 12:54

Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Gelar Reses di Kelurahan Oebobo, Warga Mengeluh Soal TPS Sampah

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:12

Reses di Kelurahan TDM, Warga Minta Anggota DPRD Kota Kupang Meirlon Fanggidae Perjuangkan Lampu Jalan

Sabtu, 1 Februari 2025 - 16:27

Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme

Sabtu, 1 Februari 2025 - 07:31

Pemkot Kupang Diminta Bentuk Satgas Kebersihan di Setiap Kelurahan

Jumat, 31 Januari 2025 - 22:53

Sistem Drainase Buruk Penyebab Banjir di Jalan Trans Timor Kelurahan Oesapa Kota Kupang

Jumat, 31 Januari 2025 - 17:57

Perindo Kota Kupang Bantu Sembako Kepada Korban Tanah Longsor di Kelurahan Manutapen

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:57

Keluarga Minta Polisi Tangkap Seluruh Pelaku Pembunuhan Terhadap Moris

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi