ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar pelatihan manajemen bank sampah bagi masyarakat di Kelurahan Oesapa pada, Sabtu 15 Oktober 2022,
Kegiatan yang digelar di PAUD Peduli Kasih, Kelurahan Oesapa itu diikuti oleh mitra kegiatan dan Tim PKM yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Undana Kupang.
Tim PKM Undana yang diketuai oleh Rima Nindia Selan, ST., MT., bersama Yosefina K.I.D.D. Dhae, ST., M.IT, selaku anggota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim PKM, Rima Ni dia Selan mengatakan, kegiatan ini dibagi atas tiga kegiatan, yaitu sosialisasi bank sampah, pengelolaan sampah organik (pembuatan pupuk kompos menggunakan eco enzyme) dan pengolahan sampah anorganik serta membuat kerajinan dari sampah botol plastik.
Menurut dia, hal ini dilatarbelakangi oleh permasalah yang ditemukan dimana masih banyak warga yang enggan melakukan pemilahan sampah, serta belum adanya informasi tentang manajemen bank sampah.
“Dengan adanya sosialiasi dan pelatihan cara pendirian bank sampah ini berdampak terjadinya perubahan perilaku dan cara pandang masyarakat yang menjadi peserta pelatihan untuk mengelola sampah baik serta bernilai ekonomis,” kata Rima dalam sambutannya.
Dalam pemaparannya selaku narasumber, Rima yang juga dosen pada Fakultas Sains dan Teknik Undana, menjelaskan bahwa persoalan sampah di Kota Kupang sudah sangat memprihatinkan, sehingga warga masyarakat harus bersama – sama mengatasi hal ini.
“Tugas ini bukan hanya dilakukan oleh petugas kebersihan, tetapi dari komunitas terkecil yaitu rumah tangga. Masyarakat diberi edukasi bagaimana memilah sampah dan mengelolahnya di tingkat rumah tangga. Sampah setelah dipilah dapat ditabung di bank sampah serta sampah sisa-sisa makanan dan sayuran bisa dijadikan pupuk dan juga sampah plastik dapat didaur-ulang menjadi kerajinan tangan,” ungkapnya.
“Bila semua melakukan hal ini, tentunya akan sangat membantu mengurangi masalah sampah di Kota Kupang,” jelas Rima.
Sementata itu pada kesempatan yang sama, Yeremias M.Pell, ST., MT, selaku narasumber Cara Pembuatan Pupuk Kompos Eco Enzym (EE) memaparkan bahwa Pupuk Kompos EE dapat dibuat dari campuran Kohe Ayam/Sapi, daun gamal, daun rumput bunga putih atau Cromolema, batang pisang, sekam padi dan EE murni.
“Bahan setelah dicampur, dibuat gundukan segi empat dengan tinggi 40cm dan ditaburi dedak halus di atas permukaannya, setelah itu ditutup rapat dengan terpal untuk fermentasi selama 14hari,” jelas Yeremias.
“Ciri-ciri pupuk kompos yang telah jadi antara lain: pupuk kompos tidak berbau, muncul jamur putih di atas fermentasi, pupuk kompos berwarna hitam kecoklatan, dan volume bokasi akan mengalami penyusutan sekitar 30% dari volume awal,” tambahnya.
Yoseph Blikololong selaku Ketua Kelompok mitra PKM sangat mengapresiasi dan berterima kasih karena melalui kegiatan ini mitra dapat ilmu baru tentang bank sampah, pembuatan pupuk kompos menggunakan eco enzym, dan daur ulang sampah plastik.
“Semoga kedepannya akan lebih banyak kegiatan seperti ini di Kelompok Peduli Kasih,” harapnya. (*gsn)