Zonalinenews-Kupang , Disaster management is not only the task of the government but also need to be part of the organization or the private sector who also feel the impact of a natural disaster events
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
As stated by Secretary of the Research Institute of the University of Nusa Cendana Kupang, Dr. Ir. Michael Riwu Kaho, in the event of disaster risk reduction forum reinforcement area of East Nusa Tenggara, Wednesday (26/2).
According to Michael, if a natural disaster occurs it will disrupt supply and the businesses seen most of the losses suffered by individuals, the private sector is the most disadvantaged. Therefore, he said, the role and the business and non-profit organizations as part of a multi-party in dealing with natural disasters is needed.
“Lately, who asked if there is a state of disaster. How prepared state funds for disaster victims? Fact in the business world there are many countries that should take part in the relief effort, because the business world have also contributed to the occurrence of disaster risk, especially for the mining industry and other industries that cause hazardous waste to the environment, “said Michael.
On this issue Michael expects that there is integration goals against natural disaster risk management between the government and the business world, especially for the non-profit organization, so it has the same understanding of the disaster, the presence of the business instead of increasing the number of disaster risk.
He also ephasized that the problem of natural disasters is not just a matter of environmental review but it is also important in terms of socio-cultural aspects, such as customs of the people who tend to think of a beneficial interest in a short time but it is also necessary to think about a loss in the future. (rrk)
Indonesian Version
Dunia usaha harus berperan dalam penanganan bencana
Zonalinenews-Kupang , Penanganan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga perlu peranan dunia usaha atau pihak swasta yang turut merasakan dampak dari suatu peristiwa bencana alam.
Demikian dikatakan Sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. Ir. Michael Riwu Kaho, dalam acara penguatan forum pengurangan risiko bencana daerah Nusa Tenggara Timur, Rabu (26/2).
Menurut Michael, jika bencana alam terjadi maka akan mengganggu suplay usaha dan dilihat dari angka kerugian terbesar secara perorangan, pihak swasta adalah pihak yang sangat dirugikan. Oleh karena itu, kata dia, peran serta dunia usaha dan organisasi nirlaba sebagai bagian dari multi pihak dalam mengatasi terjadinya bencana alam sangat dibutuhkan.
“Akhir-akhir ini, kalau terjadi bencana yang ditanya adalah negara. Berapa dana yang disiapkan negara untuk korban bencana? Padahal dalam negara terdapat berbagai dunia usaha yang seharusnya turut mengambil bagian dalam membantu korban bencana, karena dunia usaha juga turut menyumbang terjadinya resiko bencana, terlebih bagi usaha pertambangan dan industri lain yang menyebabkan limbah berbahaya bagi lingkungan,” ujar Michael
Atas persoalan ini Michael mengharapkan agar ada keterpaduan tujuan pengelolaan terhadap risiko bencana alam antara pemerintah dan dunia usaha khususnya bagi organisasi nirlaba, sehingga memiliki pemahaman sama terhadap bencana, maka kehadiran dunia usaha bukan menambah jumlah resiko bencana.
Dia juga menegaskan, masalah bencana alam bukan hanya soal tinjauan lingkungan hidup tetapi perlu pula ditinjau dari dari aspek sosial budaya, misalnya kebiasaan masyarakat yang cenderung berpikir untuk kepentingan yang menguntungkan pada waktu yang singkat tetapi perlu pula memikirkan kerugian pada masa yang akan datang. (rrk)