Zonalinenews – Kupang. Municipal Government (Pemkot) of Kupang of East Nusa Tenggara gets problem in education aspect where it is still experiencing subject teacher shortage.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“We made some programs in education sector in 2013 but, there’s still subject teacher shortage problem, then in 2014 we shall fix it to improve the quality of education in this city.” said mayor of Kupang, Jonas Salean, in press conference.
Jonas said that it will continue to fix the education problem in Kupang city and he was grateful that all schools in Kupang still have good enough facilities and the teachers are also available, although there is still teacher shortage in some subjects. “There are still the need of English, Mathematics and Biology teachers.” said Jonas.
Jonas admitted that there is also a complaint from teachers about their certification wage. However, please note that the funds are funds are from the central government, so sometimes the funding guidelines comes late. “for Kupang city, they ‘ve received the last quarter in December. Some are late because their decrees are also late too,” said Jonas. (*Hayer)
Indonesian Version
Pemkot Kupang Kekurangan Guru Mata Pelajaran
Zonalinenews – Kupang. Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi persoalan di bidang pendidikan dimana Kota Kupang masih mengalami kekurangan guru bidang studi mata pelajaran. “Program-program yang kita lakukan di tahun 2013 ini untuk bidang pendidikan masih sedikit mengalami kekurangan pada guru bidang studi, maka di tahun 2014 akan dibenahi guna peningkatan mutu pendidikan di kota ini agar bisa lebih meningkat dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.” Demikin hal ini disampaikan Wali Kota Kupang, Jonas Salean, saat menggelar jumpa pers di ruang Wakil Wali Kota Kupang belum lama ini.
Jonas mengatakan bahwa pihaknya akan terus membenahi pendidikan di kota Kupang ini dan ia bersyukur karena semua sekolah memiliki sarana yang cukup bagus serta tenaga guru juga tersedia dengan baik, walau masih terdapat kekurangan tenaga pengajar pada beberapa mata pelajaran.
“Bahasa Inggris, matematika dan biologi masih banyak yang kurang. Barusan untuk ujian nasional kita minta Dinas Pendidikan minimal rangking lima, ternyata untuk SMA kita rangking dua di tahun sebelumnya. Dan di tahun 2013 SMK kita mendapat rangking satu. Hal ini Bukan kita mau tonjolkan keberhasilan tapi kita sudah berbuat,” kata Jonas.
Jonas mengakui bahwa masih terdapat keluhan guru terhadap dana sertifikasi. Namun, perlu diketahui bahwa dana sertifikasi tersebut merupakan dana yang berasal langsung dari pusat, sehingga kadang-kadang juknis untuk dana tersebut terlambat kedatangannya. “Untuk Kota Kupang, triwulan terakhir bulan Desember mereka sudah terima. Ada beberapa yang agak terlambat karena Surat Kerja SK-nya datang terlambat,” kata Jonas (*Hayer)