
Zonalinenews, Kupang. Musyawarah Wilayah Syarikat Islam Nusa Tenggara Timur yang bertemakan, Konsolidasi Organisasi dan Revitalisasi Ideologi Menuju Kemerdekaan Sejati, digelar pada Jumat 21 April 2017 pukul 09.00 wita di Aula Kantor LPMP NTT.
Ketua Pimpinan Pusat Syarikat Islam Prof.Dr.Hamfan Zoelva dalam sambutannya mengatakan, pada 16 Oktober 1906 Syarikat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi.
Lanjutnya, Syarikat Islam yang pertama, adalah organisasi pertama di Indonesia yang kemudian disegani Belanda karena menggerakkan buruh dan tani melawan Belanda
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, Syarikat Islam juga adalah organisasi pertama yang memperkenalkan istilah nasional, yang membuat Kongres Nasional pertama di Bandung yang belum dilakukan oleh organisasi manapun. Pada kongres tersebut disepakati sebuah tuntutan terhadap Belanda agar membebaskan nusantara dari Negara Hindia Belanda dan mengatur dirinya sendiri.
Ketiga, Syarikat Islam adalah organisasi pertama yang menggerakan para pedagang lokal untuk bersaing dengan pedang Cina dan pedagang Belanda.
Hamdan Zoelva menjelaskan, dari Syarikat Islam, lahirlah gerakan komunis oleh Semaun, Gerakan Syariat Islam oleh Kartosuwiryo, gerakan kemerdekaan oleh Soekarno, gerakan Nahdatul Ulama oleh Hasyim Asy’ari dan gerakan Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan.
Lanjutnya, saat ini gerakan Muhammadiyah dan NU sangat luar biasa. Aset Muhammadiyah saat ini sudah ratusan Triliyunan. Dan gerakannya adalah sosial kemasyarakatan dan pendidikan. Begitupun NU. Punya tanah di mana – mana dan gerakannya adalah pondok pesantren dan sosial kemasyarakatan.
Untuk itu Hamdan Zoelva mengajak agar Syarikat Islam harus kembali dalam gerakan sosial dan perdagangan.
Sementara itu Gubernur NTT, Frans Leburaya dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan menyampaikan sangat gembira karena bisa hadir di kegiatan untuk mengenal Syarikat Islam.
Lanjutnya, ketika belajar sejarah, maka Soekarno sejak kecil belajar dan bersama – sama dengan Cokroaminoto.
Sehingga menurut Leburaya, Syarikat Islam harus bangga bahwa dari Syarikat Islam, lahir kader – kader bangsa.
“Dari Syarikat Islam, Soekarno belajar memperjuangkan keadilan melalui kemerdekaan, ” ucapnya.
Sementara itu Ketua Panitia Musyawarah, Arif Panara dalam membacakan Laporan Panitia menyampaikan musyawarah yang diselenggarakan merupakan momentum yang sangat strategis.
Pertama sebagai aspek legalitas, Musywil diselenggarakan sebagai amanat dari Bab X Pasal 29 Ayat (2) Sub (a) Peraturan Dasar, dan Bab XI Pasal 45 Peraturan Rumah Tangga serta Hasil Masjlis Tahkim Kongres Nasional ke 40 Syarikat Islam dari tanggal 24-27 November 2015 di Bandung.
Kedua sebagai momentum evaluasi.
Ketiga, sebagai momentum konsolidasi organisasi bersama seluruh elemen yang ada dalam organisasi untuk menyiapkan rencana strategis dan proyeksi arah perjalanan organisasi untuk dijalankan pengurus hasil musyawarah
Keempat, sebagai momentum strategis dalam memilih kepengurusan dewan pimpinan wilayah.
Peserta yang mengikuti musyawarah berjumlah 60 orang dari Dewan wilayah, pengurus wilayah, dan 9 cabang yaitu Kupang, Kota Kupang, Sikka, Alor, Ende, Lembata, Flotim, Belu dan TTS.
Dalam musyawarah, ada juga materi – materi diskusi di dalamnya yang masing – masing akan disampaikan oleh Kesabngpol NTT dengan judul materi, Membangun kebersamaan dan persaudaraan dalam relasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NTT, Kapolda NTT dengan judul materi, sistim keamanan dan penanggulangan kamtimbmas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NTT dan Danrem 161 Wirasakti dengan judul materi, Mewujudkan Ketahanan dan Keamanan Menuju Stabilitas Kerukunana Hidup Beragama di NTT. (*mortal)