. WEB SCAMM SCAM PENIPU HATI HATI !!!
Soal Kenaikan Harga Barang dan Jasa di Ende, Ini Penjelasan Alex Leda - Zona Line News

Home / Tak Berkategori

Soal Kenaikan Harga Barang dan Jasa di Ende, Ini Penjelasan Alex Leda

- Reporter

Selasa, 23 Januari 2018 - 07:06

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alexander Leda

Alexander Leda

Alexander Leda
Alexander Leda

Zonalinenews-Ende,- Selama ini masyarakat Kabupaten Ende dan sekitarnya selalu diperhadapkan dengan berbagai masalah. Salah satu masalah adalah terjadinya kenaikan harga barang dan jasa.

Berkaitan dengan masalah itu, salah seorang putra Ende yang saat ini dipercayakan sebagai Kasubdit Air Tanah dan Air Baku Wilayah Barat Pusat Air Tanah dan Air Baku Dirjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR Alexander Leda memberikan komentarnya.

Alex dalam catatan ringan menulis beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa untuk masyarakar Kabupaten Ende. Alex yang memulai tulisannya dengan menggugah pertanyaan seperti ini ” Kenapa e harga barang-barang masih mahal? padahal kapal masuk lancar, transportasi juga sudah baik menurut kita”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alex mengatakan, dalam ilmu ekonomi, fenomena kenaikan harga dinamakan dengan istilah inflasi. Inflasi sebut Alex, adalah proses kenaikan harga barang dan jasa secara umum atau kemerosotan nilai uang (kertas).

Menurut Alex, ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi. Secara makro, jelas Alex, penyebab inflasi itu bisa rumit, namun secara sederhana, ada dua komponen utama yang menyebabkan inflasi.

Faktor pertama sebut Alex, inflasi terjadi karena permintaan (Demand Pull inflation). Inflasi ini bisa terjadi jelas Alex, karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.

” Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik,” jelas Alex Leda dalam tulisannya yang dikirm ke media ini pada, Sabtu 20 Januari 2018.

Kedua sebut Alex, inflasi terjadi karena bertambahnya uang yang beredar (Quantity Theory Inflation). Menurut Alex, Inflasi ini disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.

” Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat,” ungkap Alex Leda.

Untuk kenaikan harga barang secara umum jelas Alex, dipengaruhi beberapa faktor yakni, pertama faktor situasi harga di luar negeri yang biasanya berkaitan dengan komoditas yang pasokannya bergantung pada impor.

” Misalnya ; komoditas bawang putih dimana 90 persen pasokannya masih diimpor karena Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan komoditas tersebut. Selain itu, ada juga komoditas daging sapi atau sapi impor yang bergantung pada pergerakan nilai tukar dolar AS bahkan negosiasi dengan negara produsen, seperti Australia,” ujar Alex.

Faktor kedua ungkap Alex, adalah iklim yang bisa mempengaruhi harga suatu komoditas. Misalnya, kenaikan harga cabe merah sering disebabkan oleh cuaca hujan atau musim kemarau yang berkepanjangan.

” Atau gelombang yang dialami nelayan. Iklim terkait dengan kondisi yang dihadapi petani, jika kondisinya tidak tepat maka petani tak bisa memanen atau gagal panen dan kalau gelombang nelayan tidak dapat melaut,” jelas Alex.

Ketiga sebut Alex adalah faktor distribusi. Jarak tempuh antara sentra produksi pertanian cukup jauh. Alex mencontohkan, sayur-sayuran yang berada jauh seperti dari Detusoko, beras dari Mautenda.

” Jika kondisi jalan rusak maka akan mengganggu distribusi barang yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga,” jelas Alex.

Faktor keempat jelas Alex merupakan faktor spekulasi. Menurut Alex, spekulan adalah mereka suka menimbun bahan kebutuhan yg mengakibatkan kelangkaan pada masyarakat.

” Ini biasa menjelang hari-hari raya keagamaan,” beber Alex.

Faktor kelima tambah Alex adalah tingkat konsumtif masyarakat yang berlebihan. Menurut Alex, faktor ini terjadi karena masyarakat memandang belanja bukan karena kebutuhan tapi gaya hidup yang berlebihan.

” Kalau mau murah ya kelima faktor diatas yang harus disiasati,” ungkap Alex yang mengakhiri tulisannya dengan kata semoga bermanfaat.(*Tommy)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Momen Petugas Medis IGD RSUD Menia Sabu Raijua Kelelahan Saat Kerja Viral di Media Sosial
Hari Ini, Sebanyak 428 Siswa di Kota Kupang Ikut UN Paket C
Sejumlah Staf YTB NTT Ikut Pelatihan Teknik Dasar Jadi Pendamping Awas Untuk Tunanetra
Polda NTT Berhasil Tangkap Pelaku Utama Kasus Penyelundupan 15 Warga Negara Bangladesh
Tumpukan Sampah di Jalan Piet Manehat Meresahkan Warga Kelurahan Kayu Putih
Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme
Pemkot Kupang Diminta Bentuk Satgas Kebersihan di Setiap Kelurahan
Sistem Drainase Buruk Penyebab Banjir di Jalan Trans Timor Kelurahan Oesapa Kota Kupang
Perindo Kota Kupang Bantu Sembako Kepada Korban Tanah Longsor di Kelurahan Manutapen
Peletakan Batu Pertama SPBE Bolok Sudah Dilakukan, Ini Harapan Penjabat Bupati Kupang
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 18:29

Tumpukan Sampah di Jalan Piet Manehat Meresahkan Warga Kelurahan Kayu Putih

Sabtu, 1 Februari 2025 - 16:27

Temui Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ketua PMI Kota Kupang Sebut Tidak Ada Dualisme

Sabtu, 1 Februari 2025 - 07:31

Pemkot Kupang Diminta Bentuk Satgas Kebersihan di Setiap Kelurahan

Jumat, 31 Januari 2025 - 17:57

Perindo Kota Kupang Bantu Sembako Kepada Korban Tanah Longsor di Kelurahan Manutapen

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:57

Keluarga Minta Polisi Tangkap Seluruh Pelaku Pembunuhan Terhadap Moris

Senin, 20 Januari 2025 - 23:02

Warga Minta Pemkot Kupang Segera Ganti Rugi Lahan Yang Dijadikan Tempat Wisata Kuliner Kelapa Lima

Senin, 20 Januari 2025 - 20:16

Siap Kolaborasi Dengan DPRD Kota Kupang, dr. Christian Widodo : Persoalan Sampah Jadi Prioritas Utama

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:04

Insentif Dokter di RSUD S. K. Lerik Kupang Rendah, Ketua DPRD Kota Kupang Angkat Bicara

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi