Zonalinenews-Kupang,- Rendahnya budaya literasi masih menjadi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia. Betapa tidak, rendahnya minat baca siswa jelas berpengaruh pada kualitas pendidikan dan rendahnya daya saing Sumber Daya Manusia di Indonesia dibanding negara lain.
Dalam rangka memastikan problem tersebut tidak terus berkelanjutan, SMP N 16 Kota Kupang di bawah asuhan Bpk. Ariyandi Benygerius Mauko menggagas ide Kampung Literasi yang lahir pada Oktober tahun kemarin. Tidak main-main, 20 orang siswa kini aktif digembleng berbagai pihak kenamaan dan dalam waktu 1-2 bulan mendatang pihaknya memastikan akan terbit buku siswa dengan berbagai karya cerpen dan puisi yang rencananya akan di-launching di Jakarta. Jelas Beny Mauko kepada zonaline news kala ditemui di ruang kerjanya pada kamis, 01 Februari 2018.
Di samping keseriusan pihaknya menggarap Kampung Literasi, jelas Beny, pihaknya juga terus mengupayakan pengembangan potensi minat dan bakat peserta didik melalui ragam kegiatan ekstrakurikuler. Di antara yang menonjol misalnya sanggar seni ANSISI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para siswa dididik untuk mencintai budayanya melalui pelatihan seni tari tradisional NTT, modern dance, senitheater (seni drama)) juga seni lukis. Pembentukan sangar seni di sekolah ini terbilang baru di kota Kupang menurut Beny. Ini dimaksudkan agar para siswa yang kurang menonjol dalam aspek akademik mampu turut tergarap dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan. Dan terbukti menurut Beny, banyak siswa yang memiliki kecakapan lebih dalam bidang minat dan bakat. Tidak tanggung-tanggung, pihaknya beberapa waktu lalu menggelar pagelaran budaya Flobamora. Di bidang olahraga, SMP N 16 tidak sepi dari prestasi.
“Prestasi kita cukup mentereng (untuk olahraga), waktu liga pelajar bergulir 2 tahun lalu, kita langsung sabet juara umum sepak bola se-kota kupang, (juga) top score dan sekaligus pemain terbaik. Tahun kemarin sekitar oktober kita baru saja menjuarai turnamen futsal SMP se-kota Kupang yang diselenggarakan oleh Yayasan Oemathonis,” ungkap Beny.
Tidak lupa dengan upaya meningkatkan prestasi akademik sekolah yang oleh Beny diakui belum cukup baik, sudah 2 tahun ini pihaknya mengupayakan memupuk rasa percaya diri siswa, dan memberi siswa tambahan inspirasi dengan menghadirkan para native speaker dari Amerika dan Prancis untuk program English Club. Dan upaya perbaikan nampaknya menumbuhkan optimisme karena SMP N 16 di tahun kemarin mampu meraih posisi 5 besar kategori Sekolah Negeri Menengah pertama tingkat kota Kupang, ungkap Beny yang akan genap 3 tahun memimpin SMP N 16 kota kupang pada 1 april mendatang.
Diakui Beny, kekurangan sarpras masih menjadi kendala utama yang dihadapi pihaknya. Sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 736 orang yang tergabung dalam 24 rombel ini masih kekurangan prasarana. Ketiadaan ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang Tata Usaha juga ruang guru terpaksa diantisipasi dengan memanfaatkan ruang kelas yang juga terbatas. Di samping itu Laboratorium sekolah ternyata masih minim fasilitas, ungkap Beny, juga lapangan sekolah yang masih belum disemen menjadi kendala tersendiri.
Harapan-harapan disampaikan Beny Mauko kepada pemerintah, orangtua siswa, dan para siswa agar terus memberi support kepada pihaknya dalam upaya pendidikan ini.
“Kedepan mungkin infrastruktur SMP N 16 ini dibangun, sehingga layanan pendidikan kita maksimal, siswa harus bisa memanfaatkan ruang-ruang kreatif dan inovatif dan akademik. Orangtua harus bisa percaya bahwa di tangan kami SMP N 16 kupang anak-anak mereka akan bertumbuh baik. Kita akan orientasikan proses pendidikan mereka itu berdasarkan bakat dan minat,” pungkas Beny. (*adi)