Home / Tak Berkategori

Siswa SMP Takalar Temukan Tape Enak dari Bahan Sukun, Ubi Jalar dan Jagung

- Reporter

Senin, 15 Agustus 2016 - 10:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siswa siswi SMPN 2 Takalar  Sulsel melakukan percobaan membuat tape dari jagung

Siswa siswi SMPN 2 Takalar Sulsel melakukan percobaan membuat tape dari jagung

Siswa siswi SMPN 2 Takalar  Sulsel melakukan percobaan membuat tape dari jagung
Siswa siswi SMPN 2 Takalar Sulsel melakukan percobaan membuat tape dari jagung

Zonalinenews- Sulawesi Selatan- Pengolahan hasil bumi di daerah Takalar Sulawesi Selatan seperti padi, jagung, sukun dan lainnya untuk menjadi produk makanan masih banyak bersifat tradisional. Agar bervariasi, metode bioteknologi  bisa dilakukan untuk menghasilkan produk-produk makanan yang baru, unik dan layak dijual.

 “Saya mencoba mengarahkan siswa dengan pembelajaran aktif untuk membuat percobaan bioteknologi menghasilkan tape dari berbagai macam bahan makanan yang mereka tentukan sendiri seperti sukun, pisang dan talas dan ternyata berhasil dengan baik,” ujar Mukhlis, guru IPA SMPN 2 Takalar kelas 9 (15 Agustus 2016).

Sebagai langkah awal, para siswa dalam pelajaran IPA oleh pak Mukhlis diminta mengamati tekstur dan mencoba rasa masing-masing produk bioteknologi sederhana tape yang sudah umum di masyarakat yaitu dari sinkong dan ketan.  Setelah itu, mereka diminta membuat tape dari bahan-bahan makanan yang mereka pilih sendiri seperti jagung, kentang, sukun, talas, pisang tua, dan ubi jalar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prosedur pembuatannya adalah sebagai berikut, setiap kelompok siswa memilih masing-masing bahan yang akan dijadikan tape, yaitu; pisang tua, jagung, sukun, talas, kentang dan ubi jalar. Bahan makanan tersebut dicuci sampai bersih dan kemudian dikukus menggunakan panci. Setelah dikukus, bahan makanan dikupas dan dipotong sesuai selera sambil diamati tekstur dan rasanya. Bahan kemudian ditaburi ragi yang sudah dihaluskan dan dibungkus daun pisang dengan rapat. Setelah itu disimpan dalam plastik atau wadah lain yang tertutup rapat di laboratorium selama tiga hari untuk proses fermentasi.

  “Bahan harus tertutup rapat agar tidak ada bakteri lain yang bisa mencampuri proses-proses fermentasi dan menghasilkan rasa berbeda,” ujar Mukhlis, salah satu fasilitator daerah USAID PRIORITAS Takalar yang konsisten menerapkan pembelajaran aktif di sekolahnya.

Setelah hari ketiga, ternyata semua bahan berhasil berubah menjadi tape. “Namun setelah kami amati dan kami rasakan, rasanya berbeda-beda,” ujar  Fatriasi Amiruddin, salah satu siswa kelas 9 yang melakukan percobaan.

Kentang setelah menjadi tape ternyata rasanya menjadi hambar dan talas menjadi sama sekali tidak enak, dengan bau yang sangat menyengat.

“Strukturnya menjadi gembur berair dengan warna kecoklatan dan tidak cocok jadi makanan,” ujar Buya Ibnu Fulqan, siswa lainnya.

Sementara sukun, pisang tua dan jagung rasanya berubah jadi unik, kecut-kecut manis dan enak. “Hasil percobaan untuk ketiga bahan ini, kami simpulkan bisa menjadi alternatif makanan yang bisa dijual,” tegas Mukhlis.

Keberhasilan percobaan ini membuat beberapa siswa yang langsung melakukan percobaan berangan-angan memasarkannya suatu saat. “Agar jadi produk alternatif yang lebih menjual, seperti kue dan sebagainya, kita bisa campur dengan bahan-bahan lainnya,” ujar Fatriasi sambil mencicipi bahan makanan baru itu.

Sebelumnya Pak Mukhlis juga berhasil membimbing siswa-siswinya untuk menghasilkan energi baterai dari buah pare. Sebuah penemuan yang mendapatkan apresiasi luar biasa dari pemda Takalar dan USAID PRIORITAS. “Pembelajaran aktif yang kita lakukan memang merangsang siswa untuk banyak berkreasi,” ujarnya menutup. (*tim/mustajib)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Momen Petugas Medis IGD RSUD Menia Sabu Raijua Kelelahan Saat Kerja Viral di Media Sosial
Hari Ini, Sebanyak 428 Siswa di Kota Kupang Ikut UN Paket C
Perseftim Optimis Bantai Bintang Timur Atambua di Semifinal ETMC 2025
Bulan Suci Ramadhan, Alumni Akpol 2021 di NTT Berbagi Berkah Bersama Anak Panti Asuhan
Pemprov Berharap Forum Pemuda NTT Bisa Mengajak Anak Muda NTT Untuk Pulang dan Membangun NTT
Bank BI Perwakilan NTT : Forum Pemuda NTT Harus Mendorong Anak Muda Untuk Berperan Aktif Bangun NTT
Dukung Program Gubernur “Ayo Bangun NTT”, Kadin NTT Beri Apresiasi Kepada Forum Pemuda NTT
Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang Jabir Marola Gelar Buka Puasa Bersama Warga
Partai NasDem Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan Bersama Warga Muslim di Kota Kupang
Melki – Johni Siapkan Ruang Pengaduan “Meja Rakyat” dan Sekertariat “Ayo Bangun NTT”
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:12

Partai NasDem Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan Bersama Warga Muslim di Kota Kupang

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:05

Komisi II DPRD Kota Kupang Gelar RDP Bersama Disperindag Soal Pasar Murah Bersubsidi

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:47

World Cancer Day 2025, Dines Kota Kupang Kerjasama Dengan PDS PA dan PDSRK Gelar Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim dan Tumor Payudara

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:35

Kewenangan Pengelola Parkir di Kota Kupang Ada di Pemkot

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:54

DPRD Kota Kupang dan Pemkot Setujui Penetapan Ranperda Kota Layak Anak

Kamis, 27 Februari 2025 - 23:03

Adrian Masang Resmi Terima SK Ketua DPD Kota Kupang Forum Pemuda NTT

Rabu, 26 Februari 2025 - 14:09

Tahun 2025 Pemkot Kupang Anggarkan Dana Rp 44, 7 M Untuk Pekerjaan Jalan Lingkugan dan Hotmix

Selasa, 25 Februari 2025 - 18:38

Kekurangan Anggaran ETMC 2025, DPRD Kota Kupang Minta Semua Pihak Kolaborasi Dukung Persekota Koepang

Berita Terbaru

Foto : Tim Perseftim Flores Timur (istimewa/perseftim)

Nusa Tenggara Timur

Perseftim Optimis Bantai Bintang Timur Atambua di Semifinal ETMC 2025

Jumat, 21 Mar 2025 - 00:41

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi