Home / Tak Berkategori

Sindikat Narkoba Masuk NTT 1 gram Sabu 2,5 Juta Rupiah

- Reporter

Rabu, 4 Juni 2014 - 12:47

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zonalinenews-Kupang-,Pengedaran Narkoba sudah  masuk  wilayah NTT , pengedaran ini dilakukan jaringan sindikat obat terlarang berasal dari India melalui Malaysia dan Timor Leste. Sistim kerja yang dijalankan jaringan sindikat ini , begitu rapi  sehingga NTT menempati nomor urut lima secara Nasional rawan pengedaran Narkoba, hal ini  disampaikan Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNP) NTT, Aloysius Dando ini kepada wartawan di Kupang, Rabu 4 Juni 2014.

alo dando

Aloysius Dando

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 Dando menjelaskan, jaringan sindikat tersebut membeli narkoba jenis sabu- sabu di India dengan harga 40 juta per kilogram (Kg). Sedangkan di NTT dan daerah Indonesia lainnya, satu gram dijual dengan harga 2,5 juta rupiah . Sementara itu jenis narkoba lainnya yang dijual di Indonesia antara lain, ekstasi berkisar antara 250. 000 rupiah sampai 300. 000 rupiah per butir, dan ganja sebesar 150. 000  rupuih per linting.

“Data menunjukkan sebanyak 42. 000 penduduk NTT terkategori sebagai prevalency pengguna narkoba dan lebih banyak memakai narkoba jenis sabu- sabu,” kata Dando.
Selain jaringan sindikat internasional dari India tersebut, Dando menyampaikan, narkoba masuk di NTT juga berasal dari daerah lain. Sedikitnya ada tiga daerah yang menjadi titik rawan masuknya narkoba selain jalur darat di daratan Timor dari Timor Leste yakni Kabupaten Sikka dan Sumba Barat Daya. Dan  yang masuk dari provinsi rawan peredaran narkoba nomor urut tiga nasional, Provinsi Sulawesi Selatan. Manggarai Barat dari Denpasar dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mantan Kepala Biro Kesra Setda NTT ini mengakui, tingginya kasus peredaran narkoba di NTT karena minimnya fasilitas di pelabuhan laut dan pelabuhan udara (Bandara). Dimana, belum semua pelabuhan di NTT memiliki alat deteksi yang cukup bagus untuk mendeteksi narkoba yang dibawa para sindikat. Selain itu jumlah personil BNP NTT yang sangat terbatas yakni hanya sebanyak 31 orang.
“Kita sangat berharap agar pengelola pelabuhan, baik laut, darat maupun udara untuk menempatkan alat deteksi (X- ray), agar peredaran narkoba bisa dicegah. Memang untuk wilayah perbatasan antar negara, aparat yang ditempatkan telah dilatih tapi tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai,” papar Dando.
Tentang kalangan mana saja yang mengkonsumsi narkoba di NTT, Dando sampaikan, hampir semua kalangan yakni pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil (PNS), ibu rumah tangga, dan tukang ojek, serta pekerja seks komersial (PSK). Jumlah setiap kalangan itu berbeda, misalkan pelajar sebanyak 12 orang dan tukang ojek sebanyak delapan orang. Pemakai narkoba di kalangan tukang ojek, awalnya dijadikan sebagai kurir atau pengantar oleh pihak sindikat atau pengedar. Namun setelah mengenalnya, mereka jadi pemakai dan pengedar.
“Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi minuman keras dan rokok, menjadi salah satu pintu masuk penggunaan narkoba,” tandas Dando.
Kapolda NTT, Brigjen Pol. Untung Yoga Ana menyampaikan, pihaknya semakin ketat mengawasi kemungkinan masuknya narkoba melalui pintu perbatasan RI- Timor Leste ke wilayah NTT. Secara institusi, jajaran Polda NTT terus melakukan koordinasi dengan BNN dan sejumlah elemen jaringan di tingkat di tingkat pusat, termasuk Mabes Polri untuk mengawasi sejumlah jaringan internasional yang telah menjadi target operasi aparat.(*ega)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Nobar Film Tabayyun, NasDem Ajak Masyarakat Kota Kupang Tetap Pertahankan Prinsip Pribadi dan Kebenaran
Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Dirut Perumda Pasar Kabur Saat Pansus DPRD Kota Kupang Turun Uji Petik Lapangan, Ada Apa?
Jelang Kunker Wakil Presiden di NTT, TNI – Polri Gelar Apel Siaga
Revisi Perda RTRW Untuk Menata Kota Kupang Lebih Baik Kedepan
Pansus DPRD Kota Kupang : Ada Upaya Mempersulit Izin PBG di Dinas PUPR Kota Kupang
Masyarakat Adat Suku Bajo di Pulau Kera Tolak Pembangunan Villa Milik PT. Pitoby Grup
Polres Rote Ndao Amankan 6 Orang Imigran Gelap Asal China, Sempat Terdampar di Perairan Batu Tua
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:09

Dirut Perumda Pasar Kabur Saat Pansus DPRD Kota Kupang Turun Uji Petik Lapangan, Ada Apa?

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:02

Revisi Perda RTRW Untuk Menata Kota Kupang Lebih Baik Kedepan

Minggu, 4 Mei 2025 - 13:21

Viral Aksi “Koboi” di Jalan El Tari Kota Kupang Ancam Tembak Pedagang Kopi

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:29

DPRD Kota Kupang Minta Dinkes Tingkatkan Kesejahteraan Bagi Kader Posyandu

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:13

Dihantam Gelombang, ABK Perahu Tunas Harapan 03 Tenggelam dan Hilang di Laut TPI Oeba

Rabu, 30 April 2025 - 07:50

DPRD Kota Kupang Desak Pemkot Lakukan Reformasi Fiskal

Rabu, 30 April 2025 - 07:35

Jumlah Penduduk Kota Kupang Tahun 2024 Menurun Drastis, Fraksi PAN Desak Pemkot Lakukan Kajian

Selasa, 29 April 2025 - 19:09

Josef Nai Soi Akui Erwin Gah Sebagai Ketua PMI Kota Kupang

Berita Terbaru

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI

Nusa Tenggara Timur

Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:23

TNI-Polri Gelar Apel Siaga Jelang Kunker Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming

Nusa Tenggara Timur

Jelang Kunker Wakil Presiden di NTT, TNI – Polri Gelar Apel Siaga

Selasa, 6 Mei 2025 - 02:15

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi
slot gacor