
Zonalinenews-MAUMERE-Dalam beberapa bulan terakhir ini, Kabupaten Sikka dirisaukan dengan dampak kekeringan dan status Gunung Api Egon pada level 3 (siaga). Dua ancaman bencana ini perlu disikapi secara serius oleh para komponen di Kabupaten Sikka. Menghadapi hal tersebut Forum Peduli Penanggulangan Bencana Kabupaten Sikka menggelar diskusi ditingkat NGO dan dialog bersama pemerintah.
Demikian dikatakan Forum Peduli Penanggulangan Bencana Kabupaten Sikka melalui press rillis yang diterima media ini, Jumad 15 Januari 2016.
Beberapa NGO yang disebutkan antara lain Walhi NTT, Wahana Tani Mandiri, Sanres, Caritas, Yaspem, PMI, Tagana, WVI, Child Fund serta beberapa awak media menyelenggarakan Diskusi terfokus di kantor WTM, Jumat 15 Januari 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini difasilitasi Ketua Forum Alex Armanjaya dan di dampingi Sekretaris Winfridus Keupung. Dalam membuka diskusi tersebut mengatakan kekeringan dan erupsi Gunung Api Egon sedang menjadi kerisauan bersama di Kabupaten Sikka.
Diskusi diawali dengan identifikasi pemetaan dampak kekeringan. Ditemukan bahwa Wilayah Timur (Tana Ai): hutan terakhir 21 Desember yang berdampak pada kekeringan tanaman pangan dan tanaman komoditi (Kakao), Wilayah Barat (Paga, Mego, Tanawawo juga mengalami yang sama. Kecuali Masabewa dan Renggarasi yang masih normal. Wilayah Magepanda, sejak musim hujan ini baru mengalami tiga kali hujan. Sedangkan Wilayah kecamatan Lela banyak pohon kelapa yang mati.
“Pemerintah sepertinya tidak peduli dengan situasi ini. Melihat situasi ini saya dapat simpulkan bahwa sembilan puluh (90) persen daerah ini sedang mengalami gagal tanam dan akan semakin parah karena praksisnya tahun ini tidak ada produksi makanan di Sikka, ” ujar Keupung.
Terhadap hal itu, Wabup Sikka memberi apreseasi kepada forum yang selalu mengingatkan Pemkab Sikka. Bahwa penanggulangan bencana itu harus menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah wajib melakukan tindakan penanggulangan.
“Saya beri apresiasi dan sekaligus mengajak forum yang adalah gabung NGO di Kabupaten Sikka. Mari kita bersama-sama peduli demi keselamatan bersama terutama masyarakat yang mengalami kondisi ini atau berada di daerah daerah rawan” kata Nong Susar. (*Nes).