ZONALINENEWS.COM,
KUPANG – Setiap tahun
warga nelaya di pesisir Pantai
Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan
Kelapa Lima Kota Kupang selalu dihantui rasa cemas. Pasalny, ketika masuk musik angin barat tiba pada bulan Desember hingga Maret seluruh
nelayan akan mencari tempat perlindungan yang aman untuk perahu mereka.
Ketua Kelompok Nelayan
Tangkap KUB Angsa Laut, Muhammad Manuar Dokeng mengatakan, Nelayan Tangkap KUB Anggasa Laut memiliki sebanyak 74 unit perahu yang terdiri dari 3GT – 9GT 41 unit dan 2GT sebanyak 33 unit.
Menurutnya, ketika musim angin barat tiba seluruh perahu tersebut mencari tempat perlindungan aman.
“Kita ini tiap tahun harus dihadapkan dengan badai musiman yaitu angin barat disertai dengan gelombang kencang. Sehingga ketika sudah masuk musim badai seluruh perahu bersembunyi di tempat aman seperti di Hutan Bakau di peisisp apantai Oesepa dan di Pulau Sulamu
Kabupaten Kupang. Tapi kita sadar bahwa ketika perahu kita itu mencari tempat perlindungan di semak – semak Hutan Bakau. Namun, bisa merusak Hutan Bakau itu sendiri,” kata
pria yang biasa disebut Dewa itu kepada
wartawan, Selasa 19 Desember 2023.
Dia menyebutkan, selama ini pihaknya selalu menjaga dan melindungi Hutan Bakau agar terhindar dari kerusakan.
Dia juga meminta agar ada perhatian khusus dari pemerintah untuk membangun Breakwater di sepanjang pantai Oesapa
Kota Kupang.
“Kita berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membangun pemecah gelombang atau breakwater di pantai Oesapa sini. Sehingga ketika musim angin barat dan gelombang, seluruh nelayan bisa gunakan tempat itu sebagai tempat perlindungan perahu,” ungkap Dewa.
Selain itu katanya, Breakwater tersebut bisa mengurangi trauma
anak – anak di di pesisir Pantai Oesapa.
“Ketika badai musiman itu datang, anak – anak di pesisir Pantai Oesapa ini suka taruama dengan bunyi gemuru gelombang yang kencang setiap hari. Sehingga untuk menghilangkan trauma anak – anak harus ada Breakwater itu,” ucap Dewa. (*hayer)
Penulis : y3r
Editor : Hayer Rahman