Zonalinenews-Kupang,- Setelah mengecek berkas administrasi keberangkatan KM Cengkeh pada 19 September 2014 lalu, sesuai dengan surat jalan yang diberikan Balai Karantina Pertanian klas I Kupang , cocok dengan jumlah perhitungan sapi yang masuk ke Kapal KM Cengkeh sebanyak 342 ekor . “ Data tersebut merupakan hasil laporan staf saya , ditandatangani oleh dirinya ,”demikian disampaikan Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Pelabuhan Laut dan Kepala Pelabuhan , Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tenau Kupang, Doni Dapa Selasa 30 September 2014 terkait dugaan penahanan 368 ekor sapi oleh Polda Jatim karena kelebihan muatan sapi sebanyak 28 ekor.
Doni merincikan sebelum bongkar muat sapi di pelabuhan Kupang, KM cengkeh dari kabupaten Rote Ndao KM Cengkeh membawa sapi sebanyak 32 ekor , atas nama CV Timor Duta dengan cap Sapi ZN nama penerima di Jakarta Yasit Bathiar.
Lebih lanjut doni menambahkan, di pelabuhan Tenau Kupang sapi yang masuk pertama KM Cengkeh dari CV Timor Duta , dengan cap sapi SB jumlah 44 ekor nama penerima di Jakarta Yasit Bathiar, dilanjutkan dengan CV Sinar Baudale jumlah sapi 13 ekor cap sapi HD penerima di Jakarta Yasit Bathiar. Setelah itu menurut Doni Dapa, CV Pison 50 ekor sapi dengan kode sapi HD dan penerima di Jakarta Yasit Bathiar , ditambah dengan 103 ekor sapi dari CV Tiga berlian (Kabupaten Rote) dengan cap sapi HD nama penerima di Jakarta Yasit Bathiar. Serta yang terakhir naik ke Kapal adalah sapi dari UD STMJ sebanyak 78 ekor dengan cap sapi HD. “ Semua sapi kami hitung naiknya ke kapal satu persatu sampai malam , namun kemungkinan hampir pagi bisa disisipkan, kami tidak mengetahui siap siaga 24 jam pada saaat bongkar muat kapal . “Rata –rata bongkar mau sapi dilakukan pada tengah malam sampai pagi hari , “ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu , Pemilik Sapi HD, Daniel Papa Senin 29 September 2104 menegaskan terkait penahan sapi di surabaya itu hanya masalah teknis ijin administarsi antar propinsi pada dinas Peternakan Jatim dan Balai Karantina , tapi masalah ini sudah dibereskan. “Saya yang selalu menyewa kapal sehingga pengusaha lain turut numpang kapal untuk memuat sapi pada saat pengiriman keluar NTT ,”jelasnya.
Ia menambahkan, ada pihak tertentu yang sering kali menyalahgunakan cap sapi HD serta Kuota pengiriman di kapal, bahkan ada oknun yang sering menyisipkan sapi saat bongkar muat berlagsung di pelabuhan Tenau Kupang.(*rusdy)