ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional di tahun 2022, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kupang menggelar kegiatan berupa Outbond dan Camping bersama Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) di area LPKA Kelas I Kupang.
“Jadi hari ini dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, LPKA Kelas I Kupang bekerjasama dengan PKBI NTT dan Fakultas Sosiologi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang untuk menggelar kegiatan Outbond dan Camping bersama Andikpas,” kata Kepala LPKA Kelas I Kupang Noveri Budisantoso kepada wartawan di sela – sela kegiatan tersebut pada, Kamis 21 Juli 2022.
Menurut dia kegiatan untuk menyabut Hari Anak Nasional ini akan digelar salama dua hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan selama dua hari ini kita kemas dengan baik agar para Andikpas ini bisa saling menghargai, selalu betsama, bersatu dan tetap menjaga kekompakan,” ungkap Noveri.
“Kegiatan Outbond kita laksanakan pada siang hari dan kegiatan Camping kita laksanakan pada malam hari,” jelas Noveri.
Selain itu kata dia, kegiatan ini juga untuk memberikan rasa traumatic anak – anak tersebut yang sedang berhadapan dengan hukum.
“Pada intinya kegiatan kita ini untuk menghilangkan traumatic kepada seluruh anak – anak kita yang saat ini berjumlah 25 orang yang mereka deritakan selama ini,” ucap Noveri.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, anak – anak bisa melepaskan semua traumatic yang mereka deritakan selama ini.
“Saya melihat, anak – anak sangat senang dan terhibur dengan kegiatan ini,. Dan itu artinya dengan perlahan – lahan kita bisa menghilangkan rasa traumatic mereka serta mereka juga tidak merasa dihukum, tidak ada penyiksaan dan terpenting mereka tidak mengalami kesusahan di dalam LPKA. Tapi mereka mempunyai teman dan pendidikan yang layak untuk mereka selama berada di LPKA,” kata Noveri.
Dia menambahkan, seluruh kegiatan tersebut diawasi dengan ketat dan baik.
“Pengawasan dilakukan oleh seluruh pegawai LPKA yang kita miliki serata dibantu oleh dari pihak PKBI NTT dan Fakultas Sosiologi Unika Kupang,” tutup Noveri. (*hayer)