ZONALINENEWS – KUPANG, Belasan orang yang di sempat amankan Polsek Oebobo Kupang Kota dengan tuduhan melakukan pengeroyokan terhadap warga Kelurahan Air Nona, Kecamatan Kota Raja Kota Kupang Ama Lai Rihi 36 tahun pada, Selasa 29 Maret 2016 sekitar pukul 09.30 wita. Dibantah oleh Ronald warga Rt 011/Rw 003 Kelurahan Airnona pemilik rumah tempat acara atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut.
Menurutnya, belasan orang yang diamankan polisi sama sekali tidak bersalah dan tidak melakukan pengeroyokan terhadap Ama Lai Rihi yang disebut sebagi korban pengeroyokan.
“Ama Lai Rihi yang di sebut sebagai korban pengeroyokan sampai dia kepalanya luka itu tidak benar, karena sama sekali tidak ada yang mengeroyok Ama saat itu,” kata Ronal Kepada zonalinenews.com ketika mengklarifikasi pemberitaan zonalinenews.com terkait masalah tersebut di Polsek Oebobo Kupang Kota, Kamis 31 Maret 2016 sekitar pukul 16.30 wita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kejadian berawal keributan berawal dari Ama Lai Rihi tersebut karena dia dalam keadaan mabuk parkir motor di tengah jalan sambil maki – maki dengan arah mukanya menoleh ketempat acara.
“Waktu itu di rumah saya kita lagi buat acara syukuran bapak saya. Ketika kita keluarga lagi kumpul – kumpul di depan rumah si Ama ini datang mengunakan motor tetapi dalam keadaan mabuk, dan dia parkir motor di tengah jalan sambil maki – dan melihat ke arah kita. Dan ketika dia maki – maki kami tetapi kami sendiri tidak hiraukan makiannya, namun ada ponakan – ponakan saya yang masih kecil yang berteriak suruh dia diam dan teriakan dari ponakan – ponakan itu yang membuat dia marah dan melempar rumah saya hingga kaca jendelanya hancur.
Lanjutnya, ketika kejadian pelemparan tersebut oleh Ama diri yang yang sedang duduk paling depan dekat jalan raya langsung bangun dan hendak bertanya kepada Ama kenapa rumahnya di lempar, karena ketakutan si Ama tersebut lari dan terjatuh hingga kepalanya terbentur di aspal dan mengeluarkan darah.
“Pada saat acara syukran itu di dalam rumah orang tua saya juga lagi sakit bagaimana kita bisa bikin kekacauan lagi. Saat dia lempar rumah saya, saya hanya langsung bangun karena saya duduk di bagian depan. Ketika saya menghampiri dia, dianya langsung lari dengan keadaan mabuk maka dia terjatuh dan kepalanya terbentur di aspal hingga mengeluarkan darah. Jadi tudingan ada pengeroyokan terhadap dia itu sama sekali tidak benar karena kita semua liat dia jatuh sendiri,” tegas Ronal.
Ia mengatakan, melihat kepala Ama berdarah seluruh temannya langsung yang berada tidak jauh dari lokisi Ama jatuh, seluruhnya langsung berdatangan dan menuduh kami mengeroyok Ama.
“Saat itu juga masa langsung berdatangan dan menuding kita lah yang mengeroyok ama. Sehingga emosi , warga sampai ada yang berteriak rumah kami harus di bakar,” jelas Ronal. (*hayer)