Zonalinenews-Larantuka – Dalam rangka memperingati hari penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak sedunia, puluhan relawan JPIC (Justice Peace And Integrity Of Creation) menggelar kampanye keliling dibeberapa titik di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Senin, 05 Desember 2022.
Relawan di bawah naungan JPIC Flores bagian timur tersebut yakni Relawan Santo Martinus Hokeng bersama PMRK para suster SSpS (Hokeng, Balela dan Kewapante) dipimpin oleh Sr. Wilhelmia Kato, SSpS selaku pimpinan JPIC SSpS Flores bagian timur dan ketua panitia, Don Boruk.
Hadir juga dalam kampanye, Kapolsek Wulanggitang, Danramil 1624-06/ Wulanggitang, Kepala Desa Boru, Boru Kedang, Klatanlo dan Hokeng Jaya, beserta masing-masing ketua BPD, Lembaga Pemangku Adat, ketua Tim Penggerak PKK Desa serta tokoh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suster Wil, sapaan akrab Pimpinan JPIC wilayah Flores Bagian Timur tersebut dalam orasinya menggaungkan seruan moral bagi seluruh warga agar kedepan warga Wulanggitang diajak untuk mencintai damai, kerukunan, saling memaafkan dan penuh pengertian diantara suami dan istri.
Demikian pula dirinya menghimbau untuk menghargai hak- hak dasar anak karena mereka juga manusia yang bermartabat seperti kita.
“Mari kita orang tua, maupun para guru disekolah belajarlah untuk mencintai anak, menghargai, mendengarkan, pendapatnya. Saya juga mengajak para kepala desa yang hadir supaya dibentuk forum anak, dan jika dapat mereka dilibatkan waktu MusrembangDes agar pembangunan yang dilakukan benar-benar ramah terhadap kaum perempuan dan anak,” serunya.
Dirinya juga mengajak semua warga bersama menggempur segala bentuk kekerasan, bongkar segala duka dan derita yang meliliti hidup kaum perempuan dan anak.
“Rumah Seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak, tapi kenyataan rumah menjadi neraka, tempat yang membahayakan, menggelisahkan. Karena di rumah pula perempuan dan anak mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran ekonomi,” ujarnya.
“Padahal negara telah melindungi warganya dengan undanga-undang penghapusan kekerasan No. 23 Tahun 2014. Sekali lagi saya mengajak kaum pria pelaku kekerasan. Stop Kekerasan, stop, stop, karena anda, saya, istri dan anakmu punya martabat yang sama,” lanjut Sr. Wilhelmina menyuarakan.
Pantauan media, kurang lebih sepuluh unit kendaraan roda empat dan belasan unit roda dua dalam aksi Kampanye dengan titik star di Biara Susteran SSpS Hokeng menuju Pasar Boru, dilanjutkan sepanjang jalan Trans Boru-Maumere depan Kantor BRI, Koramil Boru, Bank NTT dan Polsek Wulanggitang.
Relawan kemudian menuju Desa Duli Pali – Kecamatan Ilebura, lalu kembali ke dusun Goliriang, desa Klatanlo, dan berakhir di Desa Hokeng Jaya.(*Ted)