Proyek Jatropha dan Masalah yang ditingalkan Di NTT

- Reporter

Senin, 15 September 2014 - 22:36

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Seksi Industri Kimia Disperindag NTT, P. Tambunan

Kepala Seksi Industri Kimia Disperindag NTT, P. Tambunan

Zonalinenews-Kupang ,- Budiaya tanaman jatropha atau jarak pagar di Nusa Tenggara Timur gagal total. Padahal, pemerintah sudah mengalokasikan dana ratusan miliar rupiah pada tahun 2006/2007 untuk program tersebut. Instansi teknis yang menangani proyek ini tidak memiliki kemampaun dan komitmen membangun masyarakat. Anggota DPR Nusa Tenggara Timur (NTT) Marthenus Bili di Kupang, Sabtu 6 Desember 2008  mengatakan, NTT memiliki lahan kering sampai dua juta hektar yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya jatropha.

Kepala Seksi Industri Kimia Disperindag NTT, P. Tambunan
Kepala Seksi Industri Kimia Disperindag NTT, P. Tambunan

Pemerintah pusat sudah mengalokasikan dana miliaran rupiah pada tahun 2006/2007 untuk program itu. “Kuota budidaya jatropha untuk NTT 600.000 hektar lebih pada tahun 2006, tetapi realisasi hampir tidak ada. Hanya ada sedikit kegiatan di Kabupaten Belu dengan mengadakan anakan jatropha sekitar 500.000 tetapi terealisasi hanya 50.000. Itu pun tidak ditanami, sehingga proyek itu benar benar gagal,”kata Bili. (sumber Kompas )

Sementara itu pantaun zonalinenews Program Jatropha tidak meninggalkan bekas keberhasilan apapun. Yang tersisa hanyalah bangunan gedung beserta mesin pengolahan jatropha yang mubazir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu bangunan Jatropha di wilayah Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang berdasarkan Pantaun zonalinenews Sabtu 13 Spetember 2014 pukul 12.00 wita yang dijaga oleh Ferdinan Susang  yang mengutarakan keluh kesahnya , bahwa dirinya diangkat sebagai Pegawai Honor Tidak Tetap pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT terhitung 1 November 2007, namum ia tidak pernah diberikan haknya hingga bulan Juni 2014 lalu barulah diberikan haknya dengan membayar honor pegawai sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).
dikatakannya, sejak bantuan mesin tersebut ditempatkan di Bolok, bangunan penyimpanan mesin dibangun di atas tanah miliknya tanpa ada pembebasan lahan. Bahkan dirinya pun akan dijadikan  sebagai PNS, namun tidak pernah ada realisasi dari dinas terkait.

Ferdinan sangat kecewa dengan pemerintah karena selama bertahun tahun dirinya tidak pernah digaji  dirinya hanya diberikan uang sekedar bensin atau seadanya sebesar 300-400 ribu itupun tisak rutin.

“Saya bersedia menghadap Presiden RI sekalipun jika pemerintah NTT terus memperlakukan saya seperti ini, sebab selama ini saya dengan penuh tanggung jawab menjaga aset mesin pengolahan jatropha ini selama 24 jam penuh,” jelasnya.

Menanggapi hal ini Kepala Seksi Industri Kimia Disperindag NTT, P. Tambunan mengatakan bantuan mesin pengolahan Jatropha yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian tersebut dalam mendukung industri bio diesel sejak tahun 2008 lalu, Sedangkan operasionalnya diserahkan kepada pemda NTT, salah satunya bagi kelompok masyarakat di wilayah Camplong, Kabupaten Kupang.

“Kami menyerahkan bantuan tersebut kepada kelompok masyarakat agar memanfaatkan jarak sebagai sumber energi yang dapat melayani kebutuhan masyarakat. Bantuan tersebut berupa mesin pengolahan minyak jatropha, kompor masak serta briket dengan menggunakan ampas biji jarak yang diharapkan dapat menjadi subtitusi minyak tanah,” jelasnya.
Dia menilai, tanaman jarak itu ada namun jumlahnya tidak terlalu banyak dan tumbuhnya terpencar jauh di hutan. Bahkan keterbatasan biaya operasional membuat masyarakat enggan memanfaatkan jatropha tersebut.
Sedangkan untuk lokasi di Bolok, pemerintah telah membangun gudang tempat mesin tersebut. “Pada tahun 2010 pemerintah merealisasi dana untuk melakukan uji coba menggunakan minyak biodiesel, dan berhasil,” jelasnya.
Dia menambahkan, pengembangan jarak di wilayah Bolok tidak berhasil karena kondisi alamnya tidak cocok, sehingga mesin tersebut tidak bermanfaat hingga saat ini.
Baginya, jarak yang diharapkan tidak mampu mendatangkan nilai ekonomi sebab untuk 1 liter jarak membutuhkan 10-15 kg biji jarak, ditambah dengan harga jual minyak jarak yang sangat murah, dan bahan baku yang tidak pernah ada, bahkan biaya operasionalnya sangat mahal.
Tambunan mengungkapkan, selain di wilayah Kabupaten Kupang, wilayah lain di NTT yakni Kabupaten TTU, Alor, Flotim dan Sumba Timur, dan setiap wilayah ada 5 paket mesin pres dan mesin pengolahan minyak. (*rusdy)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Anggota DPRD Kota Kupang Terpilih Absalon Sine Jadi Tersangka Tipibank
KAI Daop 1 Jakarta Adakan Sosialisasi Anti Pelecehan Seksual di Stasiun Jakarta Kota
Program Bangga Kencana Bukan Pemerintah Membatasi Hak Warga Untuk Memiliki Anak
Dukung UMKM Kaum Muda di Kota Kupang, Standard Chartered dan Plan Indonesia Gelar Business Meet Up Event
Pengembangan Jaringan Indosat di NTT Mengalami Peningkatan 3,7 Kali Lipat
Sebanyak 200 Warga Kurang Mampu di Kabupaten Flotim Dapat Bantuan Listrik Gratis Dari PLN NTT
KAI Commuter Terus Lakukan Inovasi Sistem Keamanan Bagi Penumpang
Melianus Atakay SST, MT Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1444 Hijriah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 23:29

Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang Jabir Marola Gelar Buka Puasa Bersama Warga

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:05

Komisi II DPRD Kota Kupang Gelar RDP Bersama Disperindag Soal Pasar Murah Bersubsidi

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:47

World Cancer Day 2025, Dines Kota Kupang Kerjasama Dengan PDS PA dan PDSRK Gelar Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim dan Tumor Payudara

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:35

Kewenangan Pengelola Parkir di Kota Kupang Ada di Pemkot

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:54

DPRD Kota Kupang dan Pemkot Setujui Penetapan Ranperda Kota Layak Anak

Kamis, 27 Februari 2025 - 23:03

Adrian Masang Resmi Terima SK Ketua DPD Kota Kupang Forum Pemuda NTT

Rabu, 26 Februari 2025 - 14:09

Tahun 2025 Pemkot Kupang Anggarkan Dana Rp 44, 7 M Untuk Pekerjaan Jalan Lingkugan dan Hotmix

Selasa, 25 Februari 2025 - 18:38

Kekurangan Anggaran ETMC 2025, DPRD Kota Kupang Minta Semua Pihak Kolaborasi Dukung Persekota Koepang

Berita Terbaru

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi