
Zonalinenews-Kupang, Meretas mimpi besar merubah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dari kemiskinan, dari ketertinggalan, dari keprihatinan dan isolasi fisik. “ Mari berjuang dan berkarya nyata, agar manakala kapsul waktu 70 tahun Indonesia merdeka itu dibuka, nama NTT itu. “NUSA TENGGARA TIMUR”, bukan Nasib Tidak Tentu dan akronim miris lainnya,” demikian diungkapkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam pembacaan pidatonya pada acara peringatan HUT RI ke-71 di alun –alun rumah Jabatan Gubernur NTT, Rabu 17 Agustus 2016 Pukul 08.30 wita.
Frans Lebu Raya mengajak , putra-putri Nusa Tenggara Timur, untuk meninggalkan keangkuhan individualisme, bergandengan tangan dan berjuang membangun NTT, agar NTT bermartabat dan setara dengan daerah lain di NKRI.
“ dalam semangat heroik perjuangan kemerdekaan negeri ini, kita juga doakan 105 anak-anak kita yang akan bertarung di arena PON XVI di Bandung di pundak mereka, nama besar dan harga diri NTT dipertaruhkan. Kepada mereka, kita titipkan harapan perjuangan. Berjuanglah dengan percaya diri, fokus, sportifitas tinggi dan pantang menyerah. Jangan pernah merasa rendah diri apalagi kalah sebelum bertanding. Tunjukkan merah perjuanganmu untuk 5 juta rakyat NTT yang terus mendukungmu dengan doa dan restu,” pintanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebu Raya menambahkan, dari tatanan berpemerintahan, aksi nyata pemerintah NTT dikemas melalui 8 agenda pembangunan daerah, 6 tekad daerah menjadi provinsi jagung, ternak, koperasi dan cendana, perikanan kelautan dan pariwisata, Gerakan Masuk Laut, Gerakan Konsumsi Pangan Lokal dan Program Desa Mandiri Anggur Merah.
Selain indikator normatif capaian program, Lanjut Frans Lebu Raya beberapa perubahan nampak dari kepercayaan yang mulai diberikan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Aneka kegiatan internasional dan nasional mulai digelar di Nusa Tenggara Timur. Diantaranya, Tour de Flores, Hari Keluarga Nasional Tahun 2016 di Kupang, Tour de Timor, Sail Indonesia serta Hari Nusantara Tahun 2016 di Lembata yang membuat nama NTT tidak lagi mengundang miris dan kekuatiran untuk didatangi dan dikunjungi.
“ Masyarakat dari daerah lain, dengan bergembira mendatangi daerah ini sembari memendam kerinduan untuk datang kembali. Memang, masih ada kekurangan diantara hasil yang ada. Namun derap perubahan itu, kini makin nyata. Banyak hal besar mulai kita lakukan dengan kepercayaan diri yang makin kuat, di tengah berbagai keterbatasan yang masih ada,” tutur Frans Lebu Raya.
Upacara HUT Detik – Detik Proklamasi Inspektur upacara Gubernur NTT, Cadangan inspektur upacara Wakil Gubernur NTT, Komandan Upacara Letkol Infantri Agus Setiandar, Cadangan Komandan Upacara Danyonif 743 Predya Samapta Yudha, Perwira Upacara Mayor Infantri Peter G Untayana, Cadangan Perwira Upacara Mayor Infantri Agus Winarto, Pembaca Naskah Teks Proklamasi Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, Paskibraka Pasukan Nusa dengan Komandan Pasukan Letda Gunawan (DANTON YONMARHANLAN VII Kupang) dan Komandan Peleton Pasukan 45 Letnan Dua Infantri Dwi Jatmiko (DANTON 743) Pembawa Bendera siswa kelas 11 SMA N 1 Waikabukak Jessica Lagu asal Sumba Barat, Pangibar Bendera Yohanes Baptista Bheo, asal Kabupaten Nagekeo, Marcellino Asmin asal Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Gaharpung asal Kabupaten Sikka. (tim/mortal)