ZONALINENEWS.COM, KUPANG – Progress fisik proyek pekerjaan belanja modal rehabilitasi Rusunawa di Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama Kota Kupang yang menggunakan Anggaran APBD Kota Kupang tahun 2023, senilai Rp 1.100 Miliar mencapai 100 persen. Namun, sebelumnya CV. Sinar Naga Mas selaku perusahaan pelaksana pekerjaan tersebut sempat melakukan adendum pekerjaan sebanyak 3 kali.
Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Modal Rehabilitasi Rusunawa Yohanes F. Puu menyebutkan, pekerjaan modal rehabilitasi rusunawa tersebut sesuai kontrak pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari kalender, yakni sejak bulan Mei 2023 hingga Juli 2023. Namun, pekerjaan tersebut sempat terkendala dengan cuaca sehingga pihak kontraktor melakukan adendum pejerjaan.
“Jadi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, pihak kontraktor melakukan adendum itu sebanyak 3 kali. Adendum yang pertama itu pada bulan Juli progress pekerjaan belum mencapai 30 persen, adendum yang kedua bulan September progress mencapai 55,629 persen dan yang ketiga pada 29 Desember 2023 dengan capain progress 90 persen. Sehingga saat ini pada bulan Januari 2024 progres pekerjaan tersebut sudah mencapai 100 persen,” ungkap Yohanes kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin 29 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Yohanes, saat ini progress pekerjaan telah mencapai 100 persen. Namun, pihaknya belum melakukan Provisional Hand Over (PHO) terhadap pejerjaan tersebut.
“Memang pekerjaan sudah 100 persen, tapi kita belum lakukan PHO. Karena masih ada pekerjaan vinising yang harus diselesaikan oleh pihak kontraktor. Dan terkait soal keterlambatan kerja hingga dilakukan adendum, kontraktor pelaksana kita kenakan denga 1/1000 per hari dari nilai kontak selama pejerjaan itu masih berlangsung,” katanya.
Dia menyebutkan, volume terbesar pada pekerjaan belanja modal rehabilitasi Rusunawa ada pada pekerjaan atap dan kusen pintu dan jendela.
“Bahan yang digunakan untuk atap itu mengunakan Spandek, dan untuk kusen pintu dan jendela menggunakan bahan almunium. Sehingga yang menjadi kendala pada pekerjaan ini karena seluruh bahan – bahan dibeli langsung dari Pulau Jawa,” ucap Yohanes.
“Sehingga keterlibatan pekerjaan ini karena faktor cuaca, stok barang dan pengiriman barang pada saat bulan cuaca tidak bersahabat,” katanya. (*y3r)