ZONALINENEWS.COM – MAUMERE, Proyek pekerjaan pembagunan bendungan Napun Gete di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (NT) (Persero) bersumber dari dana APBN tahun 2016 lalu senilai Rp. 849. 939. 499. 000,- ditargetkan rampung pada tahun 2020 mendatang. “Saat ini progres pekerjaan sudah mencapai 65 persen," kata Projek Manager PT NK Dika Riansya kepada wartawan di Maumere, Rabu 3 Juli 2019, sekira pukul 15.30 wita.
Menurutnya, pekerjaan bendungan Napun Gete tersebut dikerjakan selama 1.470 hari kalender tersebut sesuai kontrak kerja selesai pada bulan Desember 2020. “Kontrak kerja kita sampai dengan bulan Desember 2020, ungkap Dika.
Dia mengatakan,yang menjadi kendala utama dalam aktifiras pekerjaan bendungan tersebut adalah masalah proses pembayaran pembebasan lahan milik warga yang hingga saat ini yang belum terselesaikan. “Proses pembayaran gati rugi lahan yang belum selesai ini yang sering dilakukan aksi demo tutup akses jalan masuk ke lokasi pekerjaab kita. Sehingga bisa berdampak pada terhentinya seluruh aktofitas pekerjaan di lokasi proyek bendungan Napun Gete” jelas Dika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengungkapkan, saat ini anggara pembebasan lahan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sikka untuk pemilik lahan senilai 16 miliar. “Untuk realisasi pembayaran ganti rugi lahan milik warga tahan pertama sudah diselesaikan dan tinggal menunggu pembayaran lahan untuk tahap kedua lagi” papar Dika.
Selain itu yang menjadi kendala kedua dalam pelaksanaan pekerjaan bendungan ini juga, tambah Dika disebabkan oleh jarak tempuh pengambilan sebagian material yang sangat jauh. “Material pasir itu tidak ada di area lokasi proyek sehingga kita harus mengambil marerial pasir ini sejauh 35 kilo meter (KM),” ujarnya.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ahmad Suhono kepada wartawan di lokasi proyek Bendungan Napun Gete mengungkapkan, proyek Bendungan Napun Gete adalah salah satu dari tujuh bendungan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi program Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, luas lahan pembangunan bendungan tersebut mencapai 161 hektar, namun hingga kini pembebasan lahan baru diselesaikan pembayaran seluas 34 hektar. Sehingga sisa luas lahan yang masih dalam proses pembebasan seluas 112 hektar. “Kondisi ini mengakibatkan, pengerjaan bendungan Napun Gete sempat terhenti beberapa kali disaat warga pemilik lahan yang belum dibebaskan memblokir akses masuk lokasi proyek,” ungkap Ahmad.
Dia menjelaskan, Bendungan Napun Gete memiliki daya tampung air sebanyak 14,3 juta meter kubik, dengan luas genangan mencapai 99,78 hektar. Dengan daya tampung ini, Bendungan Napun Gete dapat menyediakan air baku sebanyak 24 meter kubik per detik, dan juga berfungsi sebagai pengendali banjir. “Bendungan Napun Gete ini untuk kebutuhan air baku bagi masyarakat di Kota Maumere,” ujar Ahmad. (*hayer)