Zonalinenews-Kupang-,Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) jadikan jagung sebagai produk unggulan yang bisa merubah ekonomi masyarakat,sehingga Pemprov NTT terus mendorong masyarakat melalui program tekad ,namun anehnya produksi jagung hampir setiap tahun tidak menunjukkan hasil yang meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala dinas Pertaninan dan perkebunan provinsi NTT Yohanes Tay Ruba kepada wartawan diruang kerjanya kamis 22 Mei 2014 mengatakan, pemerintah akan terus mendorong masyarakat melalui berbagai sosialisasi tentang terkait program tekad yang di canangkan oleh Pemprov,yang mana salah satunya adalah NTT sebagai provinsi Jagung,dengan demikian untuk menyukseskan program tersebut tentunya membutuhkan kerja keras. ”Kerja keras maka program akan berhasil,”katanya.
Menurut Yohanis produksi jagung di NTT setiap tahunnya masih sangat minim,hal ini disebabkan kurangnya kesadaran untuk menanam jagung pada setiap musim,dikatakanya juga bahwa sebetulnya NTT tidak akan kekurangan pangan kalau masyarakat memiliki kemauan untuk menanam tidak hanya pada musim hujan namun juga pada musim kering yang memiliki sumber air yang cukup.
Ia menambahkan Produksi jagung pada tahun tertentu mengalami penurunan sehingga hal inilah Pemerintah bertekat untuk meningkatkan produksinya melalui berbagai program yang memudahkan masyarakat untuk terus menanam sebanyak mungkin,dirinya juga menjelaskan produksi jagung pada peroide 2002 sampai 2007 produksi jagung cenderung menurun yakni tahun 2003 sebanyak 583.353 ton sementara tahun 2007 sebanyak 514.335 ton,angka ini menunjukan ada penurunan,dari hasil yang ada pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembenahan terhadap sistim yang dianggab tidak berhasil.
“Tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak 676.044 ton sehingga produksi jagung 2008 sampai 2013 mencapai 2,46 persen,sehingga dari hasil inilah pemerintah akan melakukan koordinasi dan sosialisai dengan berbagai elemen yang memiliki kemampuan dalam membangun NTT kerarah yang lebih baik,”kami akan berkoordinasi denga semua elemen untuk mensosialisaikan dalam ketahanan pangan di NTT.”tegasnya.
Disinggung soal adanya pemasokan jagung dari luar NTT,dirinya mengaku kalau hal itu memang benar adanya,” memang ada jagung yang datang dari luar NTT,seperti dari Sulawesi dan berapa tempat lainnya,ya terkadang hargalah yang membuat barang itu masuk kedaerah tertentu,apa lagi di NTT jagung banyak dimanfaatkan untuk pakan ternak.”ujarnya.(*ega)