ZONALINENEWS.COM, KUPANG – PJN Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui PPK 2.5 pada tahun anggaran 2024 melakukan penanganan longsor sebanyak 35 titik di ruas jalan Sabuk Merah Sektor Timur perbatasan NKRI – Timor Leste Mota’ain Kabupaten Belu – Perbatasan Motamasin Kabupaten Malaka.
“Jadi untuk penanganan di Jalan Sabuk Merah Sektor Timur pada tahun anggaran 2024 kami memiliki kontrak kerja sebanyak 5 paket, yaitu 2 paket pekerjaan preservasi dan 3 paket pekerjaan penanganan longsor,” kata PPK 2.5 Zulkifli Arif kepada wartawan di Kupang, Selasa 26 Maret 2024.
Menurut Zulkifli, tiga paket pekerjaan penanganan longsor tersebut dibagienjadi dua Single Years dan satu MLC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan, anggara penanganan Ruas Jalan Sektor Timur keseluruhan di tahun 2024 sebesar Rp 165 miliar.
“Penahanan Longsor MLC itu nilai kontaknya sebesar Rp 105 miliar untuk menangani 20 titik longsor mulai dari Mota’ain sampai Motamasin. Kemudian untuk 3 paket Single Years masing – masing ada 5 titik sehingga total keseluruhan ada 15 titik. Jadi kalau ditotal keseluruhan longsoran yang ditangani pada tahun 2024 itu ada sebanyak 35 dengan nilai anggara Rp 165 miliar,” ungkap Zulkifli.
Untuk tiga paket pekerjaan penanganan longsor, lanjut Zulkifli progess pekerjaan tersebut baru mencapai 5 persen. Sebab, kontrak baru dilakukan pada bulan Januari 2024 kemarin. Sedangkan pekerjaa MLC sendiri progres sudah mencapai 43 persen.
“Memang progres untuk tiga paket penanganan longsor itu masih sangat kecil. Kerena kontra kerja baru dilakukan pada bulan Januari 2024 kemari. Sedangkan pekerjaan MLC itu kontak sudah sejak bulan Juli 2023 sehingga pada akhir bulan Agustus 2024 ini, kita target penanganannya sudah harus selesai,” katanya.
“Pekerjaan MLC itu kita target bulan Agustus 2024 selesai. Sedangkan yang pekerjaan yang kian itu di bulan Desember 2024” ujar Zulkifli.
Sementara itu K3 PT Batara Jaya Indo Teknik, Lukman mengatakan, pekerjaan penanganan longsor MLC tersebut ditargetkan selesai pada akhir bulan Agustus 2024 besok.
“Kontak kita mulai sejak bulan Juli 2023. Jadi kita target pekerjaan ini akan selesai pada akhir Agustus 2024 nanti,” ujarnya.
Menurut dia, pekerjaan tersebut sedikit terkendala pada musim hujan.
“Jadi kendala kita itu pada saat musim hujan saja. Karena banyak galian yang kita sudah kerjakan itu bisa terjadi longsor lagi,” katanya.
“Ada sebanyak 20 titik longsor yang kita lakukan penanganan saat ini. Tapi kalau hujan tiba pekerjaan tidak bisa dilanjutkan karena akses pekerjaan juga longsor,” ujar Lukman. (*y3r)