Zonalinenews-Atambua. Sabtu 24 mei 2014 pukul 09.00 wita, tepatnya di daerah terminal Mota’ain pintu perbatasan Republik Indonesia (RI) –Republik Demokrat Timor Leste (RDTL), Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu berlangsung acara penyuluhan anti Narkoba dalam rangka Pra HANI (Hari Anti Narkoba Nasional) tahun 2014.
Rombongan BNN yang pimpin oleh Deputi Pencegahan BNN, Yappi Manafe, disambut dengan pengalungan selendang adat khas Belu. Dalam sambutannya Deputi Pencegahan BNN, Yappi Manafe menjelaskan , pintu perbatasan di seluruh Indonesia, termasuk Mota’ain bisa menjadi rawan daerah transit penyelundupan narkoba jenis sabu, ganja dan ekstasi. Menurut Yappi. Saat ini Indonesia menghadapi persoalan 4 Juta korban penyalahgunaan narkoba yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Dari sekitar 4 juta penyalahgunaan narkoba itu, diantaranya sekitar 18 ribu atau sekitar 0,47 persen memperoleh layanan rehabilitasi. Kata Deputi Pencegahan BNN. Yappi Manafemenghinbau khususnya para pelajar dan mahasiswa untuk lebih berhati-hati terhadap penyalahgunaan narkoba maupun peredarannya disekitar tempat tinggalnya masing-masing, untuk itu diperlukan pengawasan dan deteksi sedini mungkin, agar mampu dicegah perluasannya serta keberadaannya. Acara tersebut dihadiri , Dirjen Advokasi BNN, Brigjen Pol. Dr. Viktor Pudjiadi, Kepala BNN NTT Alo Dando, Kombes Polisi Sumirat Dwiharto, Direktur Reserse dan Narkoba Polda NTT Kombes Polisi Samudi, Romo Yoris Giri Pr, Penjabat Bupati Belu, Ketua Pengadilan Negeri Atambua, Kapolres Belu, beberapa Pejabat dari Pemprov NTT, Belu dan TNI/Polri, tokoh masyarakat, warga silawan dan para pelajar. (*humas Polres Belu)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT