ZONALINENEWS.COM – KUPANG, Koordinator Divisi Anti Korupsi, Pengembengan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR NTT), Paul SinlaELoE minta Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang jangan salah gunakan anggaran penanganan Virus Corona atau Covid – 19.
Untuk itu, Pemkot Kupang harus transparan dan akuntabel soal data anggaran Covid – 19 dimanfaatkan untuk apa dan kepada siapa anggaran tersebut disalurkan.
Menurut dia, mengingat negara telah mengalokasikan dan menggelontorkan anggaran sangat banyak untuk pencegahan dan penanganan korban akibat Virus Corona (COVID-19), maka anggaran tersebut harus dipergunakan secara bijak sesuai peruntukannya dan tidak boleh di korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Sesuai Undang – Undang (UU) TIPIKOR telah mengamanatkan untuk setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, ketika negara dalam keadaan bahaya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, pada waktu terjadi bencana alam nasional, sebagai pengulangan tindak pidana korupsi, atau pada waktu negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter, maka pidana mati dapat dijatuhkan,” kata Paul kepada di Kantor PIAR NTT, Kamis 7 Mei 2020.
Dia mengatakan, ancaman hukuman mati bagi koruptor sebagainana yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) UU TIPIKOR ini, hingga kini belum pernah didakwakan oleh JPU ataupun dijadikan landasan vonis hakim. Walaupun demikian, seharusnya penegak hukum wajib menerapakannya, jika dana pencegahan dan penanganan korban akibat Virus Corona (COVID -19) tersebut di korupsi oleh para koruptor.
Sementara itu belum lama ini, Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man kepada media mengatakan, Pemkot Kupang sudah merelokasikan anggaran senilai Rp 45 miliar untuk penanganan wabah tersebut.
Menurut dia anggaran miliaran rupiah ini dipangkas dari anggaran infrastruksi yang dialihkan untuk penanganan Covid – 19.
Dia menjelaskan, anggaran senilai 45 miliar tersebut digunakan untuk penanganan Covid – 19 yang terdiri dari pekerjaan 10 ruang isolasi berserta lengkap dengan peralatan dan penanganan ekonomi rakyat terdampak Corona. (*Hayer)