Zonalinenews-Kupang. Universitas PGRI Kupang nasibmu kini, itulah ungkapan yang terjadi saat ini di mana dua kubu , yaitu kubu Rektor PGRI Samuel Haning yang dilantik Pengurus PGRI Pusat versus Kubu Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Kupang, Solemen Radja yang juga pada Jumat 13 Juni 2014 pukul 10.30 wita bertempat di lantai 4 Aula hotel Silvia Kupang , melantik Antonius Kato Spd. M. Hum sebagai Rektor PGRI Kupang .

Dualisme Kepemimpinan dari versi yang berbeda saling mengklain bahwa keduanya mempunyai andil yang sangat besar terhadap kampus yang saat ini berdiri dengan kokoh, sehingga dengan kekokohannya itu banyak melahirkan alumni –alumni bahkan dari kampus yang kokoh ini menciptakan ratusan bahkan ribuan guru yang terseber menjadi guru-guru teladan di Propinsi Fobamorata yang menghasilkan para calon pemimpin –pemimpin NTT kedepan bahkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Persoalan yang terjadi di PGRI Kupang bukan persoalan biasa , persoalan ini menjadi persoalan yang luar biasa , dulu kedua kubu yang berselisih merupakan satu kelompok yang mempunyai hubungan emosianal , hubungan orang tua dan anak, hubungan kaka beradik dan hubungan sesama teman dosen dan staf , namun hubungan tersebut harus retak, renggang karena masing masing kelompok yang berselisih ingin mencari kebenaran lewat pengadilan untuk memperoleh jawaban siapakah yang paling pantas untuk memimpin kampus tercinta PGRI Kupang.
Ketua YPLP Kupang, Solemen Radja seusia acara pelantikan Rektor baru PGRI versi YPLP Kupang di Hotel Selvia menjelaskan , Alasan pihaknya melantik Rektor PGRI yang baru adalah berdasarkan AD-ART yayasan syarat untuk menjadi rektor yang bersangkutan merupakan dosen tetap serta yang bersangkutan (Rektor Sam) dinilai tidak mematuhi aturan yayasan sehingga berdasarkan itu maka pihaknya mengeluarkan rekomondasi, untuk memecat rektor PGRI Kupang Samuel Haning dan melantik Antonius Kato Spd. M. Hum sebagai Rektor PGRI Kupang yang baru.

Sementara Rektor PGRI Kupang versi YPLP Kupang Antonius Kato Spd. M. Hum seusai acara pelantikan menjelaskan , dirinya sebagai Rektor terpilih akan berusaha menjalankan amanat yang telah diberikan yayasan kepada dirinya . “ Langkah awal saya akan menyelasikan masalah ini dan akan merangkul semua pihak , karena saya adalah dosen salah satu dosen pertama di kampus itu yang tau persis keadan dan seluk beluk kampus PGRI Kupang,saya akan merangkul semuanya. “Pak Sam Haningg adalah kakak saya, dan Pak Solemen adalah Orang Tua saya , hari ini seuasi acara ini saya akan mendatangi kampus PGRI Kupang yang saat ini diduduki Kak Sam, berbicara antara kakak adik dan bapak anak , untuk membahas masalah ini. Saya akan datang ke sana (kaka saya Sam Haning),untuk meyelasikan maslaha ini sehingga rakyat (mahasiswa ) tidak menjadi korban, ”tegas Anton.
Acara pelantikan PGRI Kupang versi yayasan berlangsung sederhana di hadiri beberapa mahisiswa dan dosen PGRI Kupang serta undanagan lainnya , kurang lebih 60 orang pantuan zonalinenews hadir pada acara tersebut.
Seusai acara pelantikan Rektor terpilih bersama ketua YPLP Kupang dan beberapa rombongan mahasiswa PGRI Kupang yang berpakaian adat lengkap khas suku alor NTT dengan membawa buser dan anak panah serta parang yang diselipkan di pinggul menarikan tarian kas Caka lele mendatangi kampus PGRI Kupang .
Tepat Pukul 15.14 wita rombongan tiba di depan kampus tepat di belakang Mapolres Kupang Kota kedatangan rombongan YPLP Kupang dan rektor terpilih diawali denga tarian Caka Lele diiringi dentuman gendang , sehingga memecah susana di kampus PGRI Kupang yang saat ini mahsiswa sedang dalam proses perkulihaan,namun karena aksi ini proses kuliah sempat terhenti danmasidwa-mahasiswi yang berada di dalam runag jkleuar menyaksikan aksi tersebut. Rombongan YPLP Kupang mendapat hadangan puluhan sekuriti kampus dengan membawa pentongan serta tongkat yang di pimpin oleh pengacara Leksi Tungga dengan mengenakan kacamata hitam ciri khasnya meminta agar rombongan tersebut meninggalkan kampus PGRI Kupang.
Namum rombongan yayasan memaksa untuk musuk , hampir sja bentrokan terjadi antara kedua Kubu beruntuk Rektor tepilih versi yayasan mampu meredakan situasi yang memanas dengan meminta kepada pengacara Leksi Tungga agar bisa bertemu dengan Kakaknya Samuel Haning. Pengacara Leksi Tungga akhirnya mengijinkan untuk rombongan yayasana masuk bertemu Rektor PGRI Kupang versi PGRI Pusat , Samuel Haning dengan syarat yang boleh masuk kawasan kampus adalah ketua Yayasan serta Rektor terpilih dan beberapa 3 utusan lainya yang lain menunggu di lauara Kampus dan pemintaan ini dipenuhi rektor Tepilih Versi YPLP Kupang Anton Kato.
Setelah berada di kawasan kampus dan hendak menenui Samuel Haning , rombongan tidak bisa masuk keruang rektor karena semua kantor dikunci dari dalam yang ada hanaya beberapa dosen yang ssat itu berda di area parkir dan beberapa staf PGRI yang juga di ara pakriaran da depan kantor hanya diam dan tidak bisa berbicara ketika ditemuai rombongan yayasan , pintu tetap di tutup rapat akhirnya meminta pada sataf pegawai namun tidak ada satupun yang mebuka pintu akhirnya terjadi dialog antara pengacara dan yayasan di depan ruang sekertariat PGRI Kupang. pada itinya rombongan yayasan ingin bertemu dan berdilaog dengan Samuel Haning namu karena pintu ruang menunuj rektor dikunci dan menunggu kurang lebih 50 menit pintu tidak di buka akhirnya rombongan meningalkan kampus PGRI kupang dan berjanji akan mendatangi rumah kediaman Samuel Haning.
Sementara itu jelang beberapa menit kemudian setelah kepergian rombongan yayasan , Rektor PGRI Kupang yang dilantik PGRI Pusat, yang saat ini memimpin Kampus PGRI Kupang , Samuel Haningg kepada media di ruang rapat kampus PGRI kupang menjelaskan dirinya tidak menemui rombongan yayasan karena sudah dilarang oleh civitas kampus , untuk tidak boleh bertemu dengan mereka (yayasan). “Tadi pagi saya dengan para Para dekan , Senat Mahasiswa serta civitas Kampus saya menenayakan kepada mereka bahwa kalau saya tidak mau jadi rektor lagi, tapi semuanya tetap menerima saya dan rata rata mereka semua (civitas Kampus) menolak rektor baru karena rektor baru menueurt mereka tidak sah. Ini ada rekaman rapat tadi pagi ,” Ungkap Sam Haning kepda wartawan sambil menujukan hasil rekaman kepada wartawan.
Lebih lanjut dikatakan Sam Haning, sebelum dilantik mernjadi rektor terlebih dahulu harus dilakukan pemilihan rektor , itu auturan yang benar . “ Sejak kapan acara pemilihan rektor dilangsungkan , siapa yang memilih dan para dekatan senat mahsisaw tidak tau, dan dimana berlangsung acara pemilihan . Ini malah rektor dilantik berdasarkan ditujuk oleh yayasan langsung jadi rektor , jadi pelantikan tanpa acara pemilihan rektor ini kan lucu,” ungkapnya.
Sam Haning menambahkan, saat ini dirinya resmi menjadi Rektor PGRI Kupang dipilih melalui pemilihan rektor , dan disahkan oleh PGRI Pusat itu resmi dah sah bukan ilegal.”Dulu tidak ada yang peduli dengan kampus ini (PGRI Kupang) sejak saya rintis dan saat ini menjadi kampus bagus yang memiliki fasilitas bagus dan gedung yang bagus dan memadai, eh malah semua orang mengklaim memiliki andil terhadap kesuksesan ini. Saya tegaskansejak saya bangun gedung ini , saya rintis kampus ini menjadi lebih bagus, bahkan saya membeli tanah dan mendirikan kampus menjadi bagus tidak sepersen pung uang diberikan oleh yayasan kepada kampus ini, tapi saat ini ,semau orang mengaku berjasa terhadap kampus ini , malah jadi rebutan,”tegasnya.
Sam menambahkan , sebagai warga yang patuh hukum dirinya menyerahkan semua permasalahan ini kepada proses hukum dan saat ini masalah ini sedang proses pangadilan Jakarta . “Kita tinggal tunggu keputusan pengadilan tentang hasilnya dan kebenarannya ,” tegas Sam.(*rusdy)