Zonalinenews.Com, Sikka- Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah lokasi pemusatan kegiatan industri kecil dan menengah yang menghasilkan produk sejenis atau mengerjakan produk yang sama dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.
Sentra IKM juga merupakan salah satu dari upaya pembangunan wilayah industri, karena itu pengembangan sarana IKM menjadi tugas pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai upaya penyebaran lokasi industri.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, Yosef Benyamin, SH yang ditemui di Sentra IKM, Tenun Ikan Jata Kapa Selasa, 28 April 2020 mengatakan konsep dari Sentra IKM adalah pusat edukasi dan informasi tenun ikat dalam rangka pengembangan budaya Sikka sehingga generasi penerus saat ini bisa mencintai tenun ikat sebagai budaya Sikka dan juga bisa mengetahui seluruh motif yang sudah dibuat selama ini termasuk 52 motif yang sudah diakui hak patennya oleh Pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain memproduksi tenun, lanjut Yosef, masyarakat juga bisa memahami tenun itu seperti apa.
Saat ini ada 10 orang yang bekerja di Sentra IKM Kabupaten Sikka dan hasil dari tenun itu bisa dijahit jadi sarung, tas, dompet, baju dan juga masker.
Sementara itu yang menjadi penjahitnya ada 4 orang, saat ini konsentrasi mereka untuk jahitannya lebih kepada masker baik itu masker dari tenun maupun non tenun karena melihat situasi negara yang sedang dilanda Covid-19.
Menurut Yanti, salah satu penjahitnya menjelaskan bahwa saat ini kami sedang menjahit masker yang akan dibagi-bagi kepada masyarakat dan ada juga yang kami jual dengan harga Rp. 10.000 per masker.
“
Kami masuk dan bekerja disini untuk menjahit masker ini, pada awal April 2020 sebelum Paskah,”sebut Alumni SMK Budi Luhur ini.
Lebih lanjut, Yosef yang ditemui di Sentra IKM di Jalan Balitbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok ini juga mengatakan untuk mengembangkan kebutuhan para pengunjung, kita juga akan membuat cafe di Sentra IKM ini dengan menyediahkan masakan-masakan lokal yang bernuansa budaya Sikka.
“Kita tidak berorientasi pada bisnis semata, selain memproduksi tenun ikat, Sentra IKM ini harus menjadi tempat edukasi informasi bagi masyarakat dan harus ada iconnya Pemda Sikka dan menjadi pusat wisata baru yang melibatkan masyarakat didalamnya, “tandas Yosef.
“Kita juga berencana akan bekerja sama dengan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere, khusus Program Studi PGSD agar para mahasiswa bisa belajar dan praktek ditempat kami mengenai tenun ikat sehingga bisa mengajarkan kepada anak didiknya tentang mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) ketika mereka turun sebagai seorang guru nantinya,”tambah Yosef Alumnus Universitas Nusa Cendana (Undana) ini.
Disamping itu, Bertus Konsili, salah satu pekerja seni yang berada di Sentra IKM ini juga mengatakan bahwa awalnya karena dirinya kebanyakan membuat sebuah ukiran atau lukisan menggunakan motif Bali, tetapi dalam perjalanan ada yang minta untuk buatkan motif sarung seperti Naga Lala, mawarani, berapa hitungan liwarnya sehingga munculah ide saya untuk membuat “surat bunga” dan dibagikan kepada ibu-ibu, ada yang fotokopi, ada yang dijual lagi sehingga dari situlah Pak Kadis memanggil dirinya untuk membantu disini.
“Saya bukan melihat kepada seberapa besar penghasilan saya disini tapi, saya bersyukur karena tempat ini biasa menjadi media promosi saya, kata Konsili, Alumni Sekolah Sasana Stakarya Bali tersebut,” tuturnya. (*Erick S)