
Zonalinenews, Kupang. Forum Kemajemukan Flobamorata NTT yang merupakan gabungan dari Brigade Meo NTT, GP Ansor NTT, Parade NTT, GMNI Cabang Kupang, BEM Staken NTT, HIKMAR KUPANG, IMPER Kupang, Forum Kebhinekaan, BLM UNIKA dan F Prodem K, menolak segala bentuk praktek politik rasis dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Forum Kemajemukan Flobamorata NTT Adi Ndiy dalam sikapnya pada Aksi Damai, Kamis 17 November 2016 pukul 10.00 wita di Kupang, dengan longmarch aksi dari Taman Nostalgia menuju Kantor DPRD NTT.
Lanjut Adi, Forum Kebhinekaan mengutuk para politisi busuk yang menggunakan Politik Rasis untuk mencapai kepentingan – kepentingan politik yang bersekutu dengan organisasi – organisasi fundamentalis dan radikal berjubah agama. Serta bubarkan saja organisasi – organisasi fundamentalis dan radikal berjubah agama itu terutama From Pembela Islam (FPI) karena setiap aktivitas kekerasan dan politik rasisnya adalah upaya menghancurkan persatuan nasional. Dan FPI adalah bahaya laten nasional yang harus diwaspadai.
Forum meminta tangkap dan adili pimpinan FPI seperti Habib Riziq dan Munawarman serta Ahmad Dhani dan Buni Yani sebagai penyebar kebencian, permusuhan serta intoleransi terhadap umat beragama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjutnya, Forum juga mengutuk tindaka teror dan pengeboman Gereja Oekumene, Sengkotek Samarinda Kalimantan Timur.
Terkait masalah Basuki Cahaya Purnama atau Ahok, Adi mengatakan Forum menyerukan secara terbuka kepada seluruh rakyat NTT bahwa sepenuhnya diserahkan pada proses penegakkan hukum dan menghormati proses penegakkan hukum teesebut dan apapun hasil proses penegakkan hukum tersebut harus diterima dengan tetap menjaga persatuan nasional.
Menerima massa aksi Wakil Ketua DPRD NTT Gabriel Beribina dari Fraksi Gerindra mengatakan semua masyarakat Kota Kupang memiliki hak dan kewajiban untuk mengawal kebhinekaan dengan dasar Pancasila.
Lanjutnya, Presiden Jokowidodo kemarin mengumpulkan para ulama dan dalam pertemuan tersebut semuanya menyepakati bahwa NKRI Harga Mati. Jika hari ini Presiden Jokowidodo turun melihat kita hari ini maka kita langsung menyuarakan kepada beliau bahwa pemuda pemudi NTT siap mengawal NKRI Harga Mati. (*mortal)