Media Group : Zonalinenews – Oelamasi,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang telah melakukan invetigasi terhadap beberap desa di wilayah Kabupaten Kupang yang terkena bencana akibat hujan lebat bebarapa waktu lalu. Beberapa desa yang terkena bencana tim dari Dinas PU dan Badan Penanggulanag Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan investigasi hingga melakukan pendataan. Hal ini diungkapkan Sekertaris Daerah (Sekda) Hendrik Paut kepada wartawan di Oelamasi Kabupaten Kupang, Kamis 8 Januari 2015, pukul 12.30 wita.

Menurut Hendrik, Bencana terjadi, di Kabupaten Kupang antara lain di jalur Takari – Lelogama, terdapat dua segmen yang putus dan sudah dilakukan investigasi dan sekaligus penilaian kerusakan. Juga di Amfoang Utara sudah saya tugaskan tim. Termasuk juga di Kecamatan Kupang Tengah yaitu di Desa Mata Air, terjadinya abrasi. “Saya sudah tugaskan tim untuk turun melakukan penilaian terhadap tingkat kerusakan nantinya tentu ada tahapan untuk menyelesaikan atau memperbaiki dengan dana tanggap darurat . perbaikan jalan ini dilakukan agar jalan yang rusak bisa dilalui dan perbaikan jalan yang rusak, itu harus melalui satu penilaian, “Katanya.
Dia menegaskan, dirinya telah memerintahkan kepada pimpinan dinas teknis untuk turun ke lokasi bencana , mendata kerusakan dan kerugian yang terjadi akibat bencana. Lama pendataan tergantung penugasan dari pimpinan instansi masing-masing.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Jerry Manafe mengatakan, anomali iklim yang terjadi saat ini tidak bisa diprediksi. “Kita lihat sebentar cuacanya panas, tiba-tiba hujan lebat dan mungkin terjadi abrasi dan longsor. Untuk itu yang paling pertama, dinas yang berkaitan khususnya Dinas PU (BLUD) yang mempunya Unit Swadana yang memiliki alat berat yang ,harusnya bisa memperhatikan dengan baik lokasi ruas jalan yang sangat riskan longsor . Sehingga sebelum terjadi bencana, sudah harus diantisipasi. Tapi alat berat kita yang ada di Kabupaten Kupang tidak turun untuk menyelesaikan masalah ini dan sampai terjadi jalan putus akibat longsor , maka kerugian kita bertamabr besar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Kupang ini menegaskan, dengan demikian terjadi kerugian besar terhadap masyarakat karena jika jalan Amfoang putus, maka segala hasil dari Amfoang tidak bisa dibawa ke Kupang. Namun jika sudah diantisipasi lebih awal seperti pemasangan bronjong serta ditimbun, bisa mengantisipasi.
“Kita punya Unit Swadana yang sekarang disebut BLUD lebih berorientasi totalitas pada profit atau keuntungan, tidak seperti itu. Justru dia mencari keuntungan, makanya sekarang ada temuan-temuan di BPK Perwakilan NTT,” tegasnya. (*hayer)