ZONALINENEWS- KUPANG, Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya para pengungsi eks warga Timor Timur yang beragama muslim, Gerakan Orang Berzakat, Infak, dan Shodaqah (GOZIS) pusat bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kupang serta KOM – IPPERTATEK, memberikan bantuan sosial kepada warga pengungsian eks Timor-Timur yang bermukim di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Senin 23 Febrauri 2015.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan yang diberikan tersebut berupa sembako dan sejumlah uang untuk merehabilitasi kondisi mesjid yang sangat memprihatinkan.
Ketua GOZIS pusat, Aysha Ulfa Safitri, disela penyerahan bantuan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah program GOZIS peduli negeri dan sebagai sebuah misi kemanusiaan yang menjadi tugas utama Gozis.
“Ini sebagai wujud keprihatinan terhadap warga eks timor-timur khusunya kaum muslim yang jauh dari perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ucapnya.
Ulfa menjelaskan, alasan warga pengungsi menjadi target bantuan karena kondisi keumatan sangat memprihatinkan. Selain kondisi umat yang memprihatinkan, lanjut Aysha, kondisi perekonomian warga juga patut diberikan perhatian serius.
Lanjut Aysha, untuk mensukseskan kegiatan ini, Gozis pusat sebagai lembaga zakat, melakukan kegiatan sosial di seluruh indonesia termasuk NTT yang difasilitasi oleh HMI cabang Kupang.
Terkait kondsi mushola di Kelurahan Merdeka yang sangat memprihatinkan, dirinya mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan secara stimulan untuk segera diperbaiki.
“Selama ini kami hanya dengar di televisi bahwa para pengungsi di NTT hidupnya sangat susah. Sehingga Gozis merasa terpanggil untuk turun langsung untuk memberikan bantuan. Di indonesia ini banyak orang kaya tetapi masih banyak pula warga yang miskin yang seharusnya diperhatikan,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap terhadap Pemerintah Daerah agar segara menangani persoalan para warga pengungsi terutama kesejahteraan hidupnya juga pendidikan anak-anak warga pengungsian.
“Nasib negeri ini kok seperti ini sangat memprihatinkan. Saya mengharapkan agar pemerintah daerah mempunyai perhatian dan segera menangani kondisi hidup warga pengungsian. Mereka juga sama dengan kita yang mempunyai hak untuk hidup sejahtera,” harapnya.
Ketua Komiariat IPPERTATEK yang bernaung dibawah HMI cabang Kupang mengatakan, warga Kelurahan Merdeka merupakan mayoritas warga pengungsi yang yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan dan jauh dari jamahan pemerintah. Olehnya dirinya mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Gozis juga HMI Cabang Kupang akan berkonsentrasi memberikan bantuan sosial terhadap para warga pengungsi.
Sementara itu, Koordinator GOZIS NTT, Junaidin Harun, mengatakan, kemiskinan dan keterpurukan hidup warga masyarakat pengungsi di NTT selama ini hanya menjadi tontonan pemerintah dan komoditi para politisi. Padahal, lanjut Junaidin, sesuai amanat undang-undang tugas untuk mensejahterakan masyarakat adalah tugas kita semua. Olehnya, dengan kehadiran GOZIS di NTT merupakan sebuah momentum awal yang patut diapresiasi dalam upaya menangani kondisi sosial di NTT yang masih sangat memprihatinkan.
“Persoalan ini butuh keseriusan pemerintah juga masyarakat untuk serius memperhatikan kondisi sosial di NTT, khususnya warga pengungsi eks timor-timur. Ini menjadi tanggung jawab kita semua” imbuhnya.
Efek dari prilaku korupsi yang sudah tersistem dan belum diminimalisir hingga saat ini, jelas Junaidin, akan membawa efek bagi masyarakat-masyarakat kecil terutama kaum pengungsi. Bahkan, anggaran-anggaran yang dikelontorkan oleh pemerintah pusat untuk warga pengungsi sangat besar namun dalam realisasinya tidak sebanding dengan apa yang masyarakat harapkan.
Junaidin mengharapkan, agar kedepannya GOZIS mempunyai pogram-program kemasyarakatn yang lain yang bisa bersinergi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di NTT, terutama masyarakat-masyarakat yang benar-benar layak mendapatkan perhatian. (*amar)