Zonalinenes-Kupang,- Menanggapi dualisme Kepemimpinan kepala Sekolah di SMU Muhamadiyah Kupang , Wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Kupang , Syarifudin Ahmad Rabu 8 Oktober 2014 pukul 10.00 wita menyatakan , sebenarnya tidak ada dualisme kepemimpinan. Tapi yang menjadi pertanyaan mendasar, kenapa Pimpinan Wilayah Muhamadiyah NTT mengakomodir orang yang tidak dikenal. Kenapa tidak diserahkan saja ke PDM untuk dipilih ulang. Ada mekanismenya dalam pemilihan. Baca juga http://www.zonalinenews.com/2014/10/smu-muhammadiyah-kupang-diduga-adanya-dualisme-kepsek/
Menurutnya , sebelum masa berakhir periode kepala sekolah, PDM sudah menyampaikan kepada majelis Dikdasmen untuk melakukan proses pemilihan ulang sesuai dengan mekanisme organisasi, dan Nuraini mendapatkan nilai terkecil. Maka PDM mengusulkan ke Majlis Dikdasmen Kota Kupang dan diusulkan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah tanpa nama ibu Nuraini karena tidak lulus tes itu (tes vit and propertis). “ Jika Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT melakukan pelantikan terhadap Nuraini sebagai Kepala Sekolah SMU Muhammadiyah Kupang, maka pelantikan itu dilakukan secara sembunyi – sembunyi di gedung Dakwah PWM NTT,” Ujar Syarifudin Ahmad
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syarifudin Ahmad , seorang pemimpin di dalam Muhammadiyah itu kan harus memahami betul al- Islam kemuhammadiyaan. Di dalam tes vit and properteis, Nuraini salah melafadzkan 2 (dua) kalimat syahadah. Seorang K. H. Ahmad Dahlan mengatakan, pemimpin itu dilihat dari ilmu pengetahuannya. Sedangkan Kalimat Syahadah saja salah diucapkan Nuraini. Ini berarti Nuraini wajar gugur dalam tes tersebut, karena kurang memahami al – Islam Kemuhammadiyaan.
Sementara itu Rahmad Majid Wakil Ketua PDM Kota Kupang menjelaskan, nuraini tetap berjibaku atas posisinya dengan kekuatan SK dari Dinas PPO Kota Kupang. Sedang PDM Kota Kupang sendiri tidak pernah merekomendasikan namanya, berarti SK itu diminta sendiri oleh Nuraini ke temannya yakni sekertaris Dinas PPO Kota Kupang dan penandatanganan SK itu tidak oleh Kepala Dinas PPO, tetapi oleh Sekertaris Dinas PPO itu sendiri. Atas masalah itu, PDM Kota Kupang meminta rekonsiliasi dengan PWM NTT namun PWM NTT menjawab dengan bahasa, itu hal yang tidak lazim.
“ Sangat di sayangkan, yang tidak lazimnya itu apa sih? Ini kan masalah persyarikatan. Masalah kita bersama. Maka harus diselesaikan secara bersama – sama pula. Kalau model begitu, bagaimana masalah mau selesai. kalau begitu, PDM tetap mempertahankan Syahril Yusup sebagai kepala sekolah, sampai ada proses ulang walaupun PWM telah dengan arogansi melantik Nuraini sebagai kepala sekolah, karena Nuraini tidak diusulkan oleh Majlis Disdakmen Kota Kupang dan PDM pun tidak mencantumkan nama itu dalam rekomendasi,”Tegasnya.
Rahmad menyangkan , tindakan PWM yang memerintahkan Nur Aini masuk sekolah, bahkan Nur Aini dan sekolah dijaga ketat oleh Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Apakah ada kacodi tempat tersebut ?(*mortal)