Zonalinenews-Kupang, Seorang tua renta yang sering jalan-jalan sendirian di wilayah kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, tepatnya di Jl. Ranamese II, Kompleks Masjid Perumnas (Wilayah Perbatasan antara kelurahan Nefonaek dan kelurahan Fatululi), sampai saat tidak pernah diperhatikan. Identitas orang tua yang diperkirakan berumur sekitar 70an tahun ini, tidak diketahui namanya dan keluarganya sebab dirinya memiliki keterbatasan yakni tidak dapat berbicara atau sebagai pengidap tuna rungu.
Kondisi yang dialami orang tua ini menggugah warga sekitar kompleks masjid Perumnas sehingga setiap hari selalu berbaik hati dengan mengulurkan tangan, membagikan rejeki atau sekedar membagikan makan sebagai kebutuhan yang paling mendesak dari orang tua renta ini.
Mahmud , salah seorang warga, kepada Zona Line News, 31 Desember 2015 PUKUL 09.00 wita mengaku sering berbaik hati memberikan makan kepada orang tua ini, walaupun tidak memiliki sedikit pun hubungan keluarga. Begitupun dengan warga perumnas lainnya, orang tua ini dianggap sudah tidak asing lagi untuk dibantu. Perkiraan warga, orang tua ini mengalami gangguan jiwa oleh karena tidak satupun keluarga yang mencari atau sekedar datang untuk memberikan perhatian kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, pada malam hari orang tua berciri fisik tinggi dan kurus ini, kadang tidur didepan ruko beralasakan koran, atau ditempat yang menurutnya nyaman seperti dipinggir jalan, di pangkalan ojek, atau emperan masjid, masih diseputaran wilayah ini.
Kondisi tersebut sudah berlangsung hampir 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tahun 2012, pak tua ini hanya bisa meratapi hidupnya penuh tanda tanya hingga dan hanya terdiam memikirkan nasibnya. Warga juga berharap, setidaknya kondisi yang dialami orang tua ini mendapat perhatian serius dari pemerintah kota.
“Kami berharap, pemerintah kota dapat memberikan perhatian kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan tidak hanya untuk orang tua ini tetapi buat orang-orang yang tak berdaya seperti pemulung atau warga miskin lainnya yang selama ini tidak memiliki nasib yang baik secara ekonomi atau keterbatasan secara sosial. Ini juga sekaligus menjadi refleksi bagi kita semua di akhir tahun ini”, tandas Mahmud. (*Leader)