Ormas dan Petani Suku Beti Gelar Demonstrasi Datangi DPRD NTT

- Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 - 01:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi I DPRD NTT berdiskusi dengan Forum SPT2P

Komisi I DPRD NTT berdiskusi dengan Forum SPT2P

Komisi I DPRD NTT berdiskusi dengan Forum SPT2P
Komisi I DPRD NTT berdiskusi dengan Forum SPT2P

Zonalinenews-Kupang,- Ormas dan Petani yang tergabung dalam Solidaritas Perampasan Tanah Terhadap Petani (SPT2P) mengelar Demonstrasi  dan mendatangi DPRD NTT Rabu 5 Juli 2017.

Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kupang, ITA PKK dan Ikatan Keluarga Beti adalah Ormas yang tergabung dalam SPT2P Pukul 09:30 Wita Masa Aksi berdemonstrasi di ruas jalan depan Kapolda NTT usai bertemu pihak Kapolda Ntt, Pukul 11:00 Wita Masa bergerak menuju DPRD NTT Dihalaman depan Gedung DPRD NTT Koordinator Aksi, Isak Malaimani menyampaikan , selaku keluarga suku beti pihaknya datang meminta kejelasan atas tanah yang di Rampas oleh Pemerintah.

“ Kami kesal terhadap Pemda Kabupaten Kupang dalam menangani derita rakyat suku Beti pasalnya, pihaknya  tidak percaya lagi dengan Bupati Kupang Ayub Tuti Eky karena sudah berulang kali pihaknya mendatangi (Bupati), namum belum ada kejelasan tentang status tanah  yang di rampas,” ucap Ino Mantan Ketua FMN cabang Kupang saat  berorasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 Pantauan Zonalinenews Masa STP2P bertemu dengan Ketua Komisi I  didampingi empat orang Anggota DPRD NTT , saat berdiskusi dengan dengan Anggota DPRD  di ruangan Komisi ,  Koordinator Umum SPT2P Mathias Kayun menceritakan, sejak Tahun 2002 Pemda kabupaten Kupang melalui Kecamatan Amabi Oefeto Timur membangun 9 perumahan Dinas kecamatan, rumah penyuluhan Keluarga Bencana, rumah dinas Peternakan dan pertanian pembangunan tersebut diatas lahan garapan petani suku Beti tanpa ada persetujuan dan proses pelepasan hak dari keluarga suku Beti kepada Pemerintah.

 Mathias menebahkan , tanah suku Beti adalah tanah warisan pemberian Nenek Moyang warisan leluhur yang di berikan Raja Leomnanu pada masa kerajaan Amabi Tanah yang dikerjakan secara turun temurun oleh suku Beti mempunyai bukti pembayaran pajak sejak Tahun 1900an-2017.

Lanjut Mathias, ada Upaya Intimidasi perlakuan kasar yang tidak manusiawi terhadap keluarga Beti Saat warga sedang bercocok tanam, pada 20 Maret 2017 layangan surat pembritahuan dengan Nomor 593.7/30/AOT/2017 datang untuk dengan segera keluarga Beti mengosongkan lokasi hingga 24 Maret 2017 Merasa tidak diindahkan surat pemberitahuan itu.

“ Pada Mei 2017 Intimidasi di lakukan oleh pihak kecamatan dengan membawa sejumlah Alat kelas Negara dalam hal ini masa kepolisian (Polsek Amabi Oefeto Timur, Pihak Koramil dan Polisi pamong praja),” tuturnya.

 Ketua Komisi 1 DPRD NTT Kasintus Proklamasi Ebo Tho  menerima baik laporan itu  dan berjanji dalam waktu dekat akan segara turun langsung Lokasi (Tanah suku beti).

 “Kami ikut prihatin dengan Persoalan ini, Pekan depan kami akan surati Pemda Kupang untuk segara urus tuntas. Sekalian Teman-teman Surati juga Komnas Ham kami siap kawal.” Ucapnya lanjutnya.

Lebih Lanjut Ketua komisi I DPRD NTT menambahkan , pihaknya  akan turun langsung diatas tanah suku Beti dalam waktu dekat .

“Itu Pencabutan Hak atas tanah hanya kewenangan Presiden bukan Pemerintah Daerah, kalau belum sempat mengetahui hal tersebut  Buka Aturan dan Lihat, ” Tegas salah satu anggota DPRD NTT saat di temui Wartawan usai beraudiens.

 Koordinator Umum Mathias Kayon usai audince memberikan Apresiasi terhadap DPRD NTT dan mengaharapkan proses tindak lanjutnya bisa di percepa.

 “Lebih cepat lebih baik persoalan tanah antara Pemda Kupang dan keluarga Suku Beti di urus tuntas,” ucap Tias.

Tias  melanjutkan, Apabila Tuntutan ini tidak diindahkan maka pihak keluarga Beti akan melakukan penutupan akses jalan menuju lokasi dan menyegel 9 rumah Dinas Kecamatan, Rumah penyuluhan keluarga Bencana, rumah Dinas peternakan dan pertanian kerena telah melakukan pembangunan tanpa sepengetahuan keluarga suku Beti.(*Erson)

Iklan Tour Flores lokal

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sampah dan Drainase Menjadi Masalah Utama Bagi Warga di Kecamatan Kelapa Lima
Paket Ita Esa Unggul dalam Perhitungan Sementara Pilkada Rote Ndao
Calon Wakil Gubernur NTT Jane Natalia Suryanto Temui Uskup Maumere
Ketua dan Sekretaris DPW PAN NTT Diterima Presiden Jokowi di Istana Negara
Jane Natalia Suryanto: Menang Tidak Menang Terus Melayani Masyarakat
Zulfikli Hasan: Prabowo Gibran Tidak Ada Lawan dan Akan Menang Mutlak
Perhimpunan Rakyat Progresif Ajak Kaum Milenial Untuk Berpolitik Cerdas
PAN Sabu Raijua Target Raih Satu Fraksi
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:09

Dirut Perumda Pasar Kabur Saat Pansus DPRD Kota Kupang Turun Uji Petik Lapangan, Ada Apa?

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:02

Revisi Perda RTRW Untuk Menata Kota Kupang Lebih Baik Kedepan

Minggu, 4 Mei 2025 - 13:21

Viral Aksi “Koboi” di Jalan El Tari Kota Kupang Ancam Tembak Pedagang Kopi

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:29

DPRD Kota Kupang Minta Dinkes Tingkatkan Kesejahteraan Bagi Kader Posyandu

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:13

Dihantam Gelombang, ABK Perahu Tunas Harapan 03 Tenggelam dan Hilang di Laut TPI Oeba

Rabu, 30 April 2025 - 07:50

DPRD Kota Kupang Desak Pemkot Lakukan Reformasi Fiskal

Rabu, 30 April 2025 - 07:35

Jumlah Penduduk Kota Kupang Tahun 2024 Menurun Drastis, Fraksi PAN Desak Pemkot Lakukan Kajian

Selasa, 29 April 2025 - 19:09

Josef Nai Soi Akui Erwin Gah Sebagai Ketua PMI Kota Kupang

Berita Terbaru

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI

Nusa Tenggara Timur

Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:23

TNI-Polri Gelar Apel Siaga Jelang Kunker Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming

Nusa Tenggara Timur

Jelang Kunker Wakil Presiden di NTT, TNI – Polri Gelar Apel Siaga

Selasa, 6 Mei 2025 - 02:15

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi
slot gacor