ZONALINENEWS.COM, LARANTUKA – Naluri seorang ibu melindungi orang-orang tersayang, tidak tertukarkan dengan apapun kendati nyawa menjadi taruhan.
Tepatnya, kasih ibu sepanjang hayat.
Hal ini pula, dilakoni dengan penuh ikhlas oleh nenek Maria Fernandez (62) hingga rela meregang nyawa bersama kedua orang cucunya Januarius Geroda Werang (4) dan Galdiyano Werang di embung desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur (Flotim).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh saksi mata Matheus Maran, kepada media Rabu, 11 Mei 2022 malam menceritakan peristiwa tersebut berawal ketika nenek Maria beserta dua cucunya itu, sedang mencuci pakaian di pinggir embung tersebut.
Saat sedang mencuci, salah seorang cucunya (Januarius Werang) terjatuh ke dalam embung.
Kejadian tersebut dilihat dilihat Faldiyanto (kakak). Berniat menolong sang adik, sontak Faldiyantopun menceburkan diri ke dalam embung. Namun, tubuh sang adik sudah tidak terlihat.
Nenek Mariapun berteriak histeris. Mendengar terikan sang nenek, saksi langsung berlari ke lokasi dan melarangnya untuk ikut melompat. Namun, karena ingin menyelamatkan dua cucunya, sang nenek pun melompat.
“Saat saya menolong, korban yang umur 8 tahun mesih tetap memeluk neneknya. Sementara korban yang terjatuh pertama, sudah hilang ke dalam dasar embung. Saya awalnya hendak melompat untuk bantu, tapi saya tau kalau di dalamnya licin karena endapan lumut dan sangat berbahaya,” ungkapnya.
Upaya membantu korban, ia lalu mengambil selang yang berada di tepi embung dan membuangnya ke dalam. Namun, sang nenek menolak memegang selang tersebut.
“Saya bisa selamatkan keduanya kalau nenek Maria mau pegang ujung selang dan saya bisa menarik mereka ke tepian. Dia (nenek Maria) malah meminta saya turun ke embung mencari cucunya, tapi saya tidak berani lompat,” ungkapnya.
Saat itu, nenek Maria dan satu cucunya terlihat sudah mulai kelelahan.
Melihat kondisi tadi, Maran memilih berlari ke kebun memanggil suami nenek Maria, namun sampai di sana tak menemuinya.
Berisinisiatif mencari pertolongan lain, ia menuju ke kampung setempat meminta bantuan sekaligus melaporkan insiden ini ke kepala desa Waibao.
Namun, saat warga tiba di lokasi, ketiga korban sudah meninggal dunia.
“Saat dievakuasi, korban yang umur 4 tahun sempat muntah. Kita larikan ke Puskesmas tapi sudah tidak bisa diselamatkan,” terangnya.
Usai divisum pada Puskesmas setempat jenazah yang tiba di rumah duka, disambut ratap tangis sanak keluarga menyayat hati sambil memeluk ketiganya.
Para korban disemayamkan di atas satu tempat tidur. Dua cucu mengapit jenazah sang nenek yang tepat berada di tengah.
Rencananya, ketiga korban akan dimakamkan hari ini.
Polres Flotim membenarkan peristiwa duka yang telah terjadi.
“Ya benar, kejadian tenggelamnya seorang nenek bersama dua orang cucu pada embung di Waibao Tanjung Bunga. Itu murni musibah,” jelas Kapolres Flotim AKBP. I Gede Ngurah Joni Mahardika melalui Kasi Humas Ipda. Anwar Sanusi kepada media.
*Boing