ZONALINENEWS.COM, FLORES TIMUR– Setiap tanggal 2 November umat Katolik di seluruh dunia memperingati hari arwah (All Souls Day).
Pada moment ini, ribuan umat tumpah-ruah di pemakaman umum Katolik. Anak-anak maupun orang dewasa beramai-ramai mengunjungi makam sanak-family terkasih. Berbagai kegiatanpun digelar.
Mulai dari membersihkan area sekitar makam, menabur bunga, hingga mendaraskan doa-doa serta nyanyian dengan diterangi cahaya lilin yang bernyala sebagai puncak kegiatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rutinitas inipun digelar masyarakat Desa Lewolaga Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan suatu keharusan yang telah membudaya.
Tepat pukul 19 00 wib, usai perayaan misa di Gereja Santa Maria Imaculate Lewolaga, masyarakat berbondong-bondong menuju lokasi TPU Desa memanjatkan doa memohon keselamatan jiwa-jiwa orang beriman yang telah wafat.
Erat makna antara keduanya demikian dekat, maka tak mengherankan bahwa Gereja merayakannya secara berurutan.
Zonalinenews.com, berkesempatan meliput Rabu, 02 November 2022.
Ketua Stasi Lewolaga, Ambrosius Lawe Hera, ditemui di area TPU umum berharap agar kebiasaan peringatan hari Arwah ini tetap dipertahankan terus menerus sehingga menjadi contoh bagi generasi muda penerus budaya di Desa ini.
“Saya secara pribadi sangat mengharapkan agar kebiasaan memperingati moment hari arwah tanggal 2 November ini terus dipertahankan karena sejauh ini saya melihat bahwa di Desa kita ini, masih kokoh dari dulu sampai sekarang selalu merayakan hari arwah ini dengan kompak dan penuh kekeluargaan,” tuturnya.
Sejarah Hari Arwah Sedunia
Dalam situs katolisitas.org disebutkan, umat Kristiani mendoakan keluarga mereka yang telah wafat sejak masa awal agama Kristiani. Para Bapa Gereja, yaitu Tertullian dan St. Cyprian, juga mengajarkan praktik mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal.
Pada hari-hari awal, nama-nama jemaat yang wafat dituliskan di atas plakat diptych. Pada abad ke-6, Komunitas Benediktin memperingati jiwa-jiwa mereka yang meninggal pada hari perayaan Pentakosta.
Perayaan hari arwah menjadi peringatan universal, di bawah pengaruh Rahib Odilo dari Cluny tahun 998, ketika ia menetapkan perayaan tahunan di rumah-rumah ordo Beneditin pada tanggal 2 November, yang kemudian menyebar ke kalangan biara Carthusian.
Kini, Gereja Katolik merayakan Hari Arwah Sedunia tiap tanggal 2 November, seperti juga gereja Anglikan dan sebagian gereja Lutheran. Dalam situs katolisitas.org, tidak disebutkan mengapa tanggal 2 November dipilih sebagai perayaan Hari Arwah Sedunia.
“Namun jika kita melihat kepada kalender liturgi Gereja, maka kita mengetahui bahwa bulan November merupakan akhir tahun liturgi, sebelum Gereja memasuki tahun liturgi yang baru pada masa Adven sebelum merayakan Natal (Kelahiran Kristus),” dikutip dari katolisitas.org.
Hari Arwah Sedunia 2 November juga mengajak umat untuk merenungkan makna kematian, dengan mendoakan sanak kerabat yang telah meninggal lebih dulu.
*Ted