Media Group, Zonalinenews ,- Konsolidasi gagasan, kedai ilmu juga menjadi tempat tongkrongan sambil ngopi dan menikmati sari mie bagi siapa saja. Kedai yang dibangun degan nuansa yang penuh semangat tradisional ini, membuat suasananya santai dan sangat dapat dinikmati. Di sela-sela diskusi yang difasilitasi George Hormat Kulas itu, Menteri Tenaga Kerja , Hanif Dakiri yang juga mantan aktivis gerakan mahasiswa di tahun 1998 itu.
Pantauan Zonalinenews Jumat 13 Februari 2015 pukul 22.00 wita Hanif Dakiri , terlihat santai dan penuh semangat bercengkeramah bersama aktivis tentang pengalamannya dalam gerakan mahasiswa di era 98 sambil meneguk hidangan kopi ala kedai ilmu. Selain menceritrakan pengalamannya semasa mahasiswa, Hanif yang didampingi staf khusus kementrian Nakertrans Dita Indah Sari yang juga teman seperjuangannya semasa mahasiswa, memberikan apresiasi terhadap semangat perjuangan aktivis gerakan ini atas inisiatif mereka, membangun kedai ilmu sebagai tempat berkumpulnya para aktivis guna mendiskusikan berbagai persoalan bangsa yang melanda rakyat NTT akhir-akhir ini.
“Saya sangat apresiasi terhadap semangat teman-teman atas inisiatifnya untuk membangun kedai ini sebagai ruang konsolidasi dan mendiskusikan berbagai persoalan rakyat yang sedang melanda bangsa saat ini khusunya NTT, semoga semangat ini tetap terjaga sehingga kemudian dapat menghasilkan hal-hal positif dalam upaya membangun bangsa ini ke depan, “kata Hanif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu para aktivis ini juga sempat menyinggung persoalan human trafficking (perdangan orang ) yang selama ini melanda rakyat NTT dua tahun belakangan , Hanif juga mengajak aktivis dan seluruh rakyat NTT agar bekerja sama memberantas praktek human trafficking di Indonesia khususnya NTT karena menurutnya human trafficking di bangsa ini sudah terjaring secara massif dan sistematis sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik antara seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah sehingga persoalan human traficking yang melanda bangsa ini, bisa segera dituntaskan.
Merespon ajakan Hanif ini, para aktivis menyatakan kesediaannya untuk bersama pemerintah memberantas human trafficking di NTT. Selain aktifis NTT juga siap untuk membangun posko pengaduan di kedai ilmu dan pendampingan terhadap masyarakat terkait persoalan human trafficking
Sementara itu, Yoseph Sudarso Asafa yang dipercayakan sebagai juru bicara mahasiswa dalam diskusi tersebut, menyampaikan ucapan terima kasih terhadap Menakertrans ini, karena sudah bersedia mengunjungi kedai ilmu dan berdiskusi bersama kativis di NTT.
“Kunjungan pak menteri ini menjadi semangat lebih bagi kami untuk terus melangkah,” tegasnya.
Asafa juga berharap agar ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat juga kativis guna membicarakan berbagai soal yang melanda rakyat bangsa ini. Menager Kedai Ilmu, Boni Jahadin. (*bedy)