Zonalinenews-Kupang, on Monday morning hours 11.00 wita Mayor and the group came to the office Chief Kolhua to have an office and berdiolog with local residents, they got a mayor coming ketet from pol PP of kupang. in trip to the chief hundreds of people had been lying in wait for mayor and put up banners in the way in the middle of the road with the writing “The Construction of dams Kolhua unto death” and shouted at mayor of kupang Jonas Salen and despise mayor of kupang , and asked for mayor of kupang to leave kolhua .
It is regulated Pol PP and sub-district maulafa finally Mayor of Kupang which came to the village head office.
Mayor of Kupang, Jonas Salean in his speech at the yard of the village office kolhua in public in the event mayor office in the village Kolhua said, he came to kolhou as the government is not for this dialog was one-olog by community kolhua, his return to work program for kolhua is head offices in the village Kolhua today monday, June 12, 2013 himself is scheduled to have an office in the village kolhua Maulafa sub-district of Kupang, Nusa Dua Tenggra Timur (NTT) Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“I come ken this place is not for this dialog was one-olog but come as the government official, if this dialog was one-olog by the people, this reasonable because I have said that he be attached to the citizens of the city residents termaksud kolhua because, as the government, I did not come as the streets, but as the government official city that love his children society is not for the demo that eventually annoy people kolhua said Jonas.
According to Jonas submit themselves to broadly community kolhua, not in themselves have trouble termaksud melidungi local people, the goal himself has its headquarters in the village kolhua is to seek solutions problems that occur in the village kolhua , so he asked so that the community heard an explanation on how to completely new to comment.
Meanwhile, Maksi Melianus Witena one of the public figures and leaders of the owner of the land demonstration rejects construction of Large dams that kolhua in dialog with the mayor kupang said, he was born in kolhua , as a citizen kolhua during this time his side had never met face-to-find a with the mayor kupang, even though he had come to this day event was not invited, the government, in this case the chief Kolhua, but he was very berterimkasih to the mayor of kupang that come to Kolhua to meet face-to-face with the residents kolhua.
Milanus request to the mayor of kupang to look for ketarangan office of the village and the second his side had agreed with the people not to enter development agenda kolhua , not to be discussed this opportunity, because there is another important agenda to be discussed in addition dam kolhua . He also asked to the people kolhua for who wanted to give pertayaan to the mayor of kupang to not talk about dam problem kolhua.
M. Hum confessed getting ready problem was mayor of kupang Jonas Salen said, as the mayor himself has the right to speak with the community, a people, who also have no right to ban mayor spoke with the community termaksud membicarkan dam problem Kolhua .
Jonas Request to the chief and the Chief Kolhua maulafa to quickly identified the owner land in arae construction of dams kolhua, also demanded to review location was
With anger Maksi Melianus Witena to reply to a mayor of kupang jonas Salean said, the government should have data about ownership area was not identified the ” masah did the government does not have any data,” said even though.
In anger asked people to leave the dialog was finally a large crowd was left the mayor of kupang and rombangan dipelataran Village Head Office kolhoa. (*As well as sociocultural studies)
Indonesian Version
Walikota Kupang Datang ke Kolhua bukan untuk di “Hina”
Zonalinenews-Kupang, Senin pagi jam 11.00 wita Walikota dan rombongan datang ke kantor Lurah Kolhua untuk berkantor dan berdiolog dengan warga, kedatangan walikota mendapat pengawalan ketet dari pol PP kota kupang. dalam perjalan menuju kantor lurah ratusan warga sudah menghadang walikota di jalan dan memasang spanduk di tengah jalan yang bertuliskan “ Tolok Pembangunan Bendungan Kolhua Sampai Mati’’ dan meneriaki walikota kupang Jonas Salen serta menghina walikota kupang , dan meminta walikota kupang untuk meninggalkan kolhua .
Karena dikawal Pol PP serta camat maulafa akhirnya Walikota Kupang berhasil tiba di kantor lurah .
Walikota Kupang, Jonas Salean pada sambutannya di pelataran kantor Lurah kolhua di depan masyarakat pada acara walikota berkantor di kelurahan Kolhua mengatakan, dirinya datang ke kolhou sabagai pemerintah bukan untuk diolog-olog oleh masyarakat kolhua, kedatangannya ke kolhua merupakan program kerja untuk berkantor di kelurahan Kolhua hari ini senin 12 juni 2013 dirinya dijadwalkan untuk berkantor di kelurahan kolhua Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Nusa Tenggra Timur (NTT) Indonesia.
“ Saya datang ken tempat ini bukan untuk diolog-olog melainkan datang sebagai pemerintah resmi, kalau diolog-olog oleh rakyat itu hal wajar karena saya sampaikan bahwa dirinya menyayangi masyarakat kota termaksud warga kolhua karena sebagai pemerintah, saya datang bukan sebagai orang jalanan, melainkan sebagai pemerintah resmi kota yang menyanyangi masyarakatnya bukan untuk demo yang akhirnya menyusahkan rakyat kolhua Kata Jonas .
Menurut Jonas Kedatangan dirinya untuk bagun masyarakat kolhua, diri tidak pernah menyusahkan rakyat termaksud melidungi rakyat , tujuan dirinya berkantor di kelurahan kolhua adalah mencari solusi persoalan yang terjadi di kelurahan kolhua , jadi dirinya meminta agar masyarakat mendengar penjelasannya sampai tuntas baru memberikan komentar.
Sementara itu Maksi Melianus Witena salah satu tokoh masyarakat dan pemimpin demo warga pemilik tanah yang menolak pembangunan Bendungan kolhua pada dialog dengan walikota kupang mengatakan, dirinya lahir besar di kolhua , sebagai warga kolhua selama ini pihaknya tidak pernah bertatap mukan dengan walikota kupang, walaupun dirinya hari ini datang ke acara ini tidak diundang , pemerintah dalam hal ini lurah Kolhua, tapi dirinya sangat berterimkasih kepada walikota kupang yang datang ke Kolhua untuk bertatap muka dengan warga kolhua.
Milanus meminta kepada walikota kupang untuk mencari ketarangan tentang keberadaan kantor lurah dan yang kedua pihaknya telah bersepakat dengan masyarakat untuk tidak memasukan agenda pembangunan kolhua , untuk tidak dibicarakan kesempatan ini , karena ada agenda lain yang penting untuk dibicarakan selain bendungan kolhua . Dirinya juga minta kepada warga kolhua untuk yang hendak memberikan pertayaan kepada walikota kupang untuk tidak membicarakan permasalah bendungan kolhua.
Menaggapi permasalahan tersebut walikota kupang Jonas Salen Mengatakan, sebagai walikota dirinya mempunyai hak untuk berbicara dengan masyarakat, seorang warga juga tidak mempunyai hak untuk melarang walikota berbicara dengan dengan masyarakat termaksud membicarkan masalah bendungan Kolhua .
Jonas Meminta kepada Lurah Kolhua dan Camat maulafa untuk segara mendata pemilik yang tanah di arae pembangunan bendungan kolhua, serta meminta untuk meninjau lokasi tersebut
Dengan amarah Maksi Melianus Witena menangapi peryataan walikota kupang jonas Salean mengatakan, pemerintah seharusnya mempunyai data tentang kepemilikan area tersebut bukan mendata ulang “ masah sih pemerintah tidak punya data ,” ungkap meksi .
Dengan marah meminta warga untuk meninggalkan tempat dialog tersebut , akhirnya warga berbondong-bondong meninggalkan walikota kupang dan rombangan dipelataran Kantor Lurah kolhoa. (*Rusdy)