Masyarakat Adat Suku Bajo di Pulau Kera Tolak Pembangunan Villa Milik PT. Pitoby Grup

- Reporter

Senin, 5 Mei 2025 - 17:01

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konferensi Pers Masyarakat Adat Suku Bajo Tolak Pembangunan Villa di Pulau Kera

Konferensi Pers Masyarakat Adat Suku Bajo Tolak Pembangunan Villa di Pulau Kera

ZONALINENEWS.COM, KUPANG Ratusan warga yang tinggal di Pulau Kera, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengatasnamakan Masyarakat Adat Suku Bajo Pulau Kera dengan tegas menolak kegiatan pembangunan Villa di Pulau Kera oleh PT Pitoby Grup. Sebab, kawasan Pulau Kera tersebut telah dihuni oleh leluhur Masyarakat Adat Suku Bajo sejak Tahun 1884. Hal ini diungkapkan Ketua RW 13 sekaligus Tokoh Masyarakat di Pulau Kera Hamdan Saba yang didampingi oleh Ketua DPAC Perkumpulan Orang Same Bajo Indonesia Pulau Kera, Imam Masjid Pulau Kera Arsyad Abdul Latif dan Keturunan garis lurus almarhum Almarhum Jumila Asal Bajo, Abdullah Sapar-Dethan dalam Konferensi Pers di Restoran Celebes Kota Kupang, Senin, 5 Mei 2025 siang.

Menurutnya, Pulau Kera, sebuah pulau kecil di Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang yang sangatlah berharga dan tidak bisa terpisahkan dari leluhur masyarakat Suku Bajo, karena Almarhum Jumila yang berasal dari Suku Bajo yang menginjakkan kaki dan tinggal pertama kali di pulau tersebut sejak Tahun 1884 dan ditandai dengan makam atau kuburan tua milik Almarhum Jumila yang masih ada hingga saat ini di Pulau Kera.

“Leluhur kami Almarhum Jumila memiliki dua istri. Istri pertama Almrahumah Mbo Mboki asal Suku Bajo dan istri kedua Kai Modo Ina asal suku Timor dan masuk Islam bernama Halima , Kai Modo, Ina atau Halima keturunan dari trah Raja Nisnoni dari suku Helong. Sedangkan Almarhum Jumila memiliki delapan orang anak, anak ke-tiga Jumila bernama Muhammad Bin Jumila yang beristrikan Almarhumah Raipa adalah keturunan Raja Oenale dari marga Dethan asal suku Rote,” ungkap Hamdan Saba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, kata Hamdan masyarakat Suku Bajo di Pulau Kera merasa terhina dan terluka apabila Pulau Kera yang dihuni pertama kali oleh leluhur Suku Bajo Almarhum Jumila dan sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki pertama kali dipulau tersebut tidak dihargai dan diinjak – injak, olehnya sebagai masyarakat adat Pulau Kera, pemilik tanah yang sah yang dipaksa untuk direlokasi ketempat lain dan memberikan ijin kepada PT Pitoby Grup tanpa sepengetahuan masyarakat.

“Kami masyarakat Adat Suku Bajo menolak rencana pembangunan 20 unit Vila oleh PT Pitoby yang bekerja sama dengan PT Kuatra yang sudah direncakan sejak akhir bulan April 2025 kemarin,” katanya.

“Bahwa kami merasa bersalah terhadap leluhur kami kalau membiarkan pengrusakan dan penghancuran komunitas adat dan budaya dipulau ini dengan melakukan aktivitas tanpa sepengetahuan kami. Oleh karena itu kami akan berjuang sampai kapanpun untuk mengusir Keluar orang – orang yang tidak bertanggungjawab yang melakukan aktivitas diatas lahan leluhur kami tanpa ijin. Jika permintaan kami tidak diindahkan, apalagi melalakukan kegiatan tanpa musyawarah atau diskusi atau partisipasi dengan warga masyarakat adat Pulau Ker sebagai bentuk tanggungjawab atas tanah leluhur. Kami siap berjuang melawan segala bentuk kedzoliman dan penghancuran tanah adat kami di Pulau Kera yang dilakukan dengan tidak menghargai budaya dan kemanusiaan penghuni Pulau Kera ini,” tengas Hamdan.

Dikatakan, proses pembangunan yang merusak tananan adat dan budaya serta hendak berusaha menghilangkan identitas Suku Bajo sebagai warga masyarakat adat di Pulau Kera yang telah mendarah daging dan bernak pinak sebagai warga NTT diperlakukan dengan tidak adil, diskriminasi dan tanpa peri kemanusiaan yang dengan keangkuhan hendak merelokasi penduduk Pulau Kera ketempat lain tanpa ada diskusi dan dialog dengan masyarakat terlebih dahulu.

“Kami mengecam keras rencana relokasi warga Pulau Kera ke tempat lain dengan apapun alasannya, dan kami mendesak segera menghentikan aktivitas Pitoby Grup yang membangun 20 Villa (Pitoby Raya Resort) diatas tanah adat, peninggalan leluhur kami di Pulau Kera,” tambah Hamdan. (*y3r)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

NasDem Minta Pemkot Kupang Lakukan Penertiban Terhadap Pelajar Yang Berkeliaran Pada Saat Jam Belajar
DPRD Kota Kupang Minta Pemkot Lakukan Audit Investigasi Inspektorat Terhadap Perumda Pasar
Nobar Film Tabayyun, NasDem Ajak Masyarakat Kota Kupang Tetap Pertahankan Prinsip Pribadi dan Kebenaran
Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Dirut Perumda Pasar Kabur Saat Pansus DPRD Kota Kupang Turun Uji Petik Lapangan, Ada Apa?
Jelang Kunker Wakil Presiden di NTT, TNI – Polri Gelar Apel Siaga
Revisi Perda RTRW Untuk Menata Kota Kupang Lebih Baik Kedepan
Pansus DPRD Kota Kupang : Ada Upaya Mempersulit Izin PBG di Dinas PUPR Kota Kupang
Berita ini 96 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:57

NasDem Minta Pemkot Kupang Lakukan Penertiban Terhadap Pelajar Yang Berkeliaran Pada Saat Jam Belajar

Senin, 19 Mei 2025 - 13:20

DPRD Kota Kupang Minta Pemkot Lakukan Audit Investigasi Inspektorat Terhadap Perumda Pasar

Sabtu, 17 Mei 2025 - 12:52

Nobar Film Tabayyun, NasDem Ajak Masyarakat Kota Kupang Tetap Pertahankan Prinsip Pribadi dan Kebenaran

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:23

Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:09

Dirut Perumda Pasar Kabur Saat Pansus DPRD Kota Kupang Turun Uji Petik Lapangan, Ada Apa?

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:02

Revisi Perda RTRW Untuk Menata Kota Kupang Lebih Baik Kedepan

Senin, 5 Mei 2025 - 22:17

Pansus DPRD Kota Kupang : Ada Upaya Mempersulit Izin PBG di Dinas PUPR Kota Kupang

Senin, 5 Mei 2025 - 17:01

Masyarakat Adat Suku Bajo di Pulau Kera Tolak Pembangunan Villa Milik PT. Pitoby Grup

Berita Terbaru

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI

Nusa Tenggara Timur

Anggota DPR RI Viktor Laiskodat Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:23

Slot Gacor Gampang Menang Dengan RTP Live Tertinggi
slot gacor